Acara di Usmar Ismail Hall, Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/4/2016) dimulai pada pukul 19.45 WIB. Namun, ratusan audiens telah mendatangi lokasi acara sejak sekitar pukul 18.00 WIB.
Para audiens yang hadir didominasi oleh anak muda. Beberapa sosok tenar juga datang, antara lain mantan pemain tim nasional Bima Sakti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenakan setelan jas coklat, Valentino mampu membawakan tema yang cukup "berat" tapi dengan penyampaian yang mudah dicerna oleh audiens. Dia membahas tentang berbagai problem hidup, mulai dari urusan perut, finansial, sekolah, jalanan macet, hingga urusan kesehatan. Humor yang tak jarang diselipkan Valentino membuat sekitar 400 audiens yang hadir tertawa sambil memberi aplaus meriah.
"Khusus bagi saya, selama ada matematika ya sudah pasti jadi pertanda hidup banyak masalah. Gimana tidak masalah coba? Ada pertanyaan begini: Si A berangkat jam 7 pagi dengan kecepatan 80 km/jam. Si B berangkat jam 9 pagi dengan kecepatan 100 km/jam. Di KM berapa mereka bertemu?" kata Valentino.
"Ribet banget kayak gitu dihitung. Zaman sekarang kan tinggal Whatsapp saja. Loe sudah sampai mana? Tungguin dong di KM57. Selesai sudah urusan," katanya yang disambut gelak tawa audiens.
Setelah sekitar 45 menit tampil di atas panggung, Valentino yang menjadi pembuka acara turun. Bepe yang jadi pembicara utama pun gantian tampil.
Seperti halnya Valentino, Bepe juga tampil necis dengan setelan jas biru gelap. Mantan kapten timnas Indonesia itu tidak muncul dari belakang panggung, tapi dari belakang tribune penonton. Kemunculannya mendapatkan tepuk tangan meriah.
Bepe membuka penampilannya sebagai pembicara dengan mengutip perkataan seorang penulis Amerika bernama Turcois Ominek.
"The worst battle you'll have to fight is between what you know and how you feel. Jika boleh saya ambil inti sarinya, 'what you know' berkaitan dengan tanggung jawab, sedangkan 'how you feel' mengacu pada kecintaan kita terhadap sesuatu," tutur Bepe.
"Dalam perjalanan karier saya sebagai pesepakbola, entah berapa banyak kali pertentangan-pertentangan yang berkaitan dengan rasa cinta dan tanggung jawab menghampiri saya," katanya.
Bepe kemudian menceritakan pertentangan-pertentangan yang dia rasakan, mulai dari masa kecilnya saat dia memulai karier sebagai pesepakbola, tentang dua penalti pada laga melawan Thailand di Piala AFF 2010, perjuangannya ketika gajinya dan gaji rekan-rekannya tak dibayarkan oleh Persija Jakarta, melawan Persija saat dia membela Pelita Bandung Raya, serta mengenai keputusannya membela timnas di Piala AFF 2012.

Bepe bercerita bahwa ibunya sebenarnya menginginkan dia menjadi seorang pegawai negeri. Namun, dia bersikeras ingin menjadi pesepakbola profesional.
"Ketika saya memilih untuk menjadi pesepakbola profesional, maka ada sebuah kesepakatan tak tertulis antara saya dengan orang tua saya, terutama ibu saya. Yaitu saya harus dapat membuktikan, baik kepada orang tua maupun diri sendiri, jika saya mampu menjadi pesepakbola sukses," kata Bepe.
Bepe berbicara di atas panggung selama kurang lebih 90 menit. Topik yang dia bawakan begitu runut dan mengalir, membuat para audiens begitu menikmatinya. Bepe juga mampu membuat suasana tetap cair lewat celetukan-celetukannya yang membuat audiens tertawa.
"Gila banget. Di lapangan wibawa banget, ke tim juga mantap, ternyata di luar bisa gila, bisa ngocol juga. Ini di atas ekspektasi saya. Oke, dikemasnya mantap. Didukung performa Bepe juga oke," kata Ferry (29 tahun), salah satu audiens yang datang dari Cijantung, Jakarta Timur, saat ditemui detikSport seusai acara.

Setelah acara berakhir, Bepe memberi kesempatan kepada para audiens untuk berfoto bersama dan meminta tanda tangan. Meski audiens yang mengantre untuk berfoto begitu banyak, Bepe dengan sabar tetap melayani mereka.
"Acaranya sangat memotivasi kita untuk belajar apa arti tanggung jawab dan cinta itu sendiri. Penampilan Mas Bepe berubah banget. Kalau di sini terlihat akrab dengan fansnya," kata salah satu audiens bernama Poppi Adityasari (21 tahun).
(mfi/krs)











































