Bentrokan yang terjadi antara aparat keamanan dan suporter The Jakmania di laga antara Persija Jakarta dengan Sriwijaya FC yang tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, kemarin malam, menjadi salah satu bukti belum terwujudnya tata kelola yang baik. Apakah itu dari operator GTS, federasi Sepakbola Indonesia PSSI, juga pemerintah.
Direktur Save Our Socccer (SOS), Akmal Marhali, megutuk keras terjadinya anarkisme yang terjadi di sela-sela pertandingan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Akmal juga menyarankan agar TSC bisa dihentikan sementara hingga ada langkah-langkah produktif yang dilakukan operator dan pemerintah sebagai pencegahan aksi vandalisme dan anarkisme di sepakbola nasional.
"Penghentian sementara bisa digunakan untuk intropeksi dan merenung diri agar ke depannya hal-hal yang merusak citra sepakbola Indonesia apalagi sampai menelan korban bisa (segera) diantisipasi. Jadi jika ada langkah-langkah konkret baru bisa digelar kembali usai lebaran.
"Ramadan mari jadikan momentum intropeksi semua pelaku sepak bola nasional," pungkas Akmal.
[Baca juga: Buntut Kerusuhan di GBK, Pengurus The Jakmania Minta Maaf]
(mcy/a2s)