Menyusul Transfer Neymar, FIFPro Kritik Keras FIFA

Menyusul Transfer Neymar, FIFPro Kritik Keras FIFA

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 04 Agu 2017 19:01 WIB
Foto: REUTERS/Stringer
Hoofddorp - Transfer fantastis Neymar ke Paris Saint-Germain jadi sorotan Asosiasi Pemain Profesional (FIFPro). FIFPro menginginkan adanya reformasi sistem transfer.

Neymar resmi bergabung dengan PSG dari Barcelona dengan biaya transfer sebesar 222 juta euro, atau sekitar Rp 3,5 triliun dalam kurs saat ini. Nilai itu membuat bintang asal Brasil tersebut menjadi pesepakbola termahal sejagat.

Nilai besar itu menurut FIFPro mengonfirmasi kekhawatiran mereka akan semakin tak adilnya sistem transfer. Asosiasi pesepakbola profesional sedunia itu menilai sebagian besar uang hanya berputar di klub-klub kaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Transfer Neymar yang memecahkan rekor dunia dari Barcelona ke Paris Saint-Germain adalah contoh teranyar bagaimana sepakbola lebih banyak menjadi domain dari kelompok klub kaya, yang sebagian besar berbasis di Eropa," Sekretaris Jenderal FIFPro Theo van Seggelen mengungkapkan dalam pernyataan resminya.

"Mempertimbangkan aktivitas finansial di sepakbola yang terjadi di Eropa, di mana angka-angka transfer signifikan terjadi antar klub, FIFPro meminta Komisi Eropa untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap aturan transfer yang disetujui di 2001, yang mana sekarang perlu peninjauan mendesak," Seggelen menambahkan, seperti dilansir Soccerway.

FIFPro menginginkan adanya reformasi dalam sistem transfer, demi lebih menyeimbangkan sepakbola. Dalam pernyataan penutupnya, FIFPro bahkan menyebut aturan transfer FIFA saat ini ilegal. Mereka juga menegaskan sudah menyerahkan komplain resmi ke Komisi Eropa sejak akhir 2015.

"Merangsang reformasi peraturan sistem transfer saat ini menjadi prioritas FIFPro untuk melindungi hak pemain sebagai pekerja dan menjaga kepentingan terbaik dari permainan," Segellen berbicara lebih jauh dalam pernyataannya.

"Penelitian menunjukkan, kekayaan luar biasa di sepakbola saat ini terperangkap dalam segelintir liga dan klub. Padahal itu seharusnya bisa didistribusikan ulang dengan lebih efisien dan adil untuk membantu melindingi keseimbangan kompetitif, yang mana itu adalah satu dari target fundamental dari sistem transfer."

"FIFPro mengklaim adanya bursa yang mengalami inflasi dan terdistorsi, dengan nilai transfer yang bereskalasi di jantungnya, telah membantu menghancurkan keseimbangan kompetitif. Aturan transfer yang diatur FIFA itu anti-kompetitif, tak dibenarkan, dan ilegal." (raw/krs)

Hide Ads