Loyalitas Huda, 38 tahun, untuk Persela tak perlu dipertanyakan. Dengan menjadi one man club, hanya membela Persela sejak memulai karier sepakbola hingga meninggal dunia, menunjukkan HUda sebagai kiper dengan loyalitas tinggi terhadap Persela. Terbukti, Huda yang pernah bergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu belum meninggalkan Persela. Dia memperkuat Persela sejak 1999 sampai 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya Persela yang kehilangan, tapi juga insan sepakbola tanah air yang berduka atas meninggalnya Huda.
Pengabdian "sang legenda" yang menghabiskan seluruh karier sepakbolanya di Persela diganjar dengan tak akan ada lagi pemain yang memakai nomor punggung 1 nantinya. Klub berencana memensiunkan nomor punggung yang pernah dipakai Huda.
"Betul ada rencana nomor punggung 1 dipensiunkan," kata Media Officer Persela, Andika Hangga Pramana, Senin (16/10/2017).
Menurut Andika, sosok Huda tak tergantikan. Dia layak mendapatkan penghormatan dari klub berjuluk Laskar Joko Tingkir.
"Alasannya, dedikasi di Persela tidak diragukan lagi dan sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," Angga menambahkan.
Huda memang layak disandingkan dengan legenda sepakbola dunia yang nomor punggungnya dipensiunkan oleh klub-klub yang pernah dibela. Seperti, Franco Baresi (6) Paulo Maldini (3) dari AC Milan, Johan Cruyff (14) dari Ajax Amsterdam, Diego Maradona (10) dari Napoli, Gianfanco Zola (25) dari Chelsea.
Selain memensiunkan nomor punggung 1, CEO Persela Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan kepada wartawan kalau manajemen Persela berencana untuk mengabadikan nama Huda sebagai nama stadion 2 Persela. Manajemen juga berencana untuk mengabadikan sosok Huda dalam sebuah patung.
"Ya, kami juga mengabadikan nama Choirul huda menjadi nama stadion 2 Persela dan patung," Yuhronur mengatakan.
(fem/fem)