Guardiola memimpin City bertandang ke San Paolo, Kamis (2/11/2017) dinihari WIB di matchday 4 Liga Champions. Pertandingan berjalan seru, dengan total enam gol tercipta, saling membalikkan kedudukan, hingga berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan The Citizens.
Napoli melakukan pendekatan agresif sejak sepak mula, menekan City lewat penguasaan bola mereka. Dalam 25 menit pertama, mereka tak membiarkan City mengembangkan permainan yang terlihat dari persentase penguasaan bola hingga 62%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momentum itu dijaga City di babak kedua, yang terbantu oleh gol John Stone saat paruh ini baru berjalan dua menit. Dengan agresivitas Napoli yang mulai agak menurun di periode ini, City memanfaatkannya dengan baik hingga mencetak dua gol lain, sementara cuma kemasukan sekali lewat titik penalti.
Setelah memuji Napoli sebagai salah satu tim terbaik di Eropa khususnya dalam hal membangun serangan pada pertemuan pertama, Guardiola menegaskan kekagumannya. Sebagai manajer City, Napoli sempat membikin dirinya menderita. Tapi sebagai penikmat sepakbola, dia terhibur dengan cara bermain mereka.
"Mereka punya sesuatu yang spesial dalam cara bermain mereka. Di 20 menit pertama, saya menderita. Tapi pada saat bersamaan sebagai penonton, saya berkata 'Wow, betapa bagusnya mereka bermain! Betapa bagusnya untuk sepakbola, untuk melihat dua tim yang cuma mau menyerang dan menciptakan peluang ini!" ungkap Guardiola dikutip Football Italia.
"Ketika itu terjadi, sepakbola menjadi fantastis. Ketika Lorenzo Insigne mencetak gol pertama, saya berpikir, yah, mereka layak akan itu. Sepakbola punya keadilan juga. Di saat bersamaan, kita tidak bisa melupakan Shakhtar yang unggul (atas Napoli). Sepakbola punya caranya sendiri," imbuhnya.
[Gambas:Sportradar] (raw/cas)