Kompetisi Liga 1 2017 lalu diramaikan dengan marquee player. Dengan tambahan tersebut setiap klub jadi bisa punya dua pemain asing (non Warga Negara Indonesia), satu pemain asing tambahan yang merupakan warga negara anggota AFC, dan satu marquee player.
Marquee player yang dimaksud ketika itu adalah yang sudah bermain di tiga Piala Dunia terakhir. Ada juga syarat yang mengharuskan marquee player harus sudah main di enam liga teratas Eropa dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara rombongan marquee player yang datang di musim 2017 itu di antaranya Michael Essien (Persib Bandung), Peter Odemwingie (Madura United), Mohamed Sissoko (Mitra Kukar), dan Didier Zokora (Seman Padang).
Untuk musim 2018, tak ada lagi yang namanya marquee player. PT. Liga Indonesia Baru selaku operator mengubah aturan pemain asing menjadi 3+1 lagi, dari sebelumnya 2+1 (dengan tambahan marquee player).
Perubahan itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemain Indonesia. Sementara musim lalu, pemberlakuan marquee player adalah untuk menambah daya tarik Liga 1.
"Tahun kemarin kami ada yang namanya marquee player. Di tahun ini jadi tak ada," kata Berlinton usai menggelar manajer meeting di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (15/3/2018) sore WIB.
"Jadi pemain asingnya 3+1. Tiga dari Eropa dan sekitarnya, satu adalah untuk Asia. Jadi awalnya 2+1 dengan marquee player, sekarang jadi 3+1."
"Ini sudah kesepakatan. Kalau kemarin memang untuk bisa lebih menarik. Tapi akhirnya sekarang untuk meningkatkan pemain-pemain dari Indonesia. Kami harus batasi pemain asing," tuturnya.
Liga 1 akan mulai bergulir pada 23 Maret mendatang. Laga pembuka akan mempertemukan Bahayangkara FC vs Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
-------
Dapatkan 10 merchandise menarik dari detikcom, dengan mengikuti survei ini
(ran/krs)