Roma menghadapi misi berat di pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions. Mereka harus membalikkan keadaan melawan salah satu tim dengan reputasi mentereng di Eropa: Barcelona.
Defisit gol yang harus dikejar Roma pun tak tanggung-tanggung. Daniele De Rossi dkk. butuh kemenangan tiga gol tanpa balas setelah kalah 1-4 di leg pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hasil tersebut, skor agregat kedua tim memang imbang 4-4. Tapi Roma berhak lolos berkat keunggulan gol tandang.
Manolas menjadi penentu kelolosan Roma ke semifinal. Ia mencetak gol lewat sebuah sundulan setelah memaksimalkan tendangan sudut di menit ke-82.
Usai pertandingan, Manolas tak mampu menahan emosinya. Di tengah gemuruhnya nyanyian suporter, Manolas yang duduk di bangku pemain cadangan menitikkan air mata.
Gol tersebut seakan menjadi penebusan Manolas. Pemain bernomor punggung 44 itu turut mencetak gol bunuh diri saat Roma tumbang di Camp Nou.
Kesuksesan ini juga menjadi sejarah bagi Roma. I Lupi mengakhiri penantian selama 34 tahun untuk lolos ke semifinal Piala/Liga Champions.
Baca juga: Penebusan De Rossi dan Manolas |