Setelah memainkan 36 pertandingan, Chelsea menghasilkan 61 gol. Angka itu menjadi yang terendah di antara tim-tim yang ada di enam besar.
Kehadiran Alvaro Morata tak mampu mendongkrak produktivitas Chelsea. Striker yang direkrut dari Real Madrid itu justru inkonsisten dan hanya menghasilkan 11 gol di liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Conte Soroti Penyelesaian Akhir Chelsea |
Morata juga tercatat punya tingkat konversi peluang yang buruk. Dilansir oleh Sky Sports, tingkat konversi peluang Morata adalah yang terburuk di antara pemain yang paling tidak sudah bikin 10 gol di Premier League musim ini.
Jika bicara peluang, dalam catatan Squawka, The Blues menghasilkan 440 peluang di musim ini. Namun, menurut Opta, Chelsea adalah tim terburuk ketiga dalam hal mengonversi peluang bersih.
Masalah banyaknya peluang yang terbuang sudah jadi sorotan Antonio Conte selama beberapa waktu. Tidak efisiennya Chelsea di depan gawang disebut Conte jadi gambaran sempurna akan musim timnya.
Momentum positif yang tengah ditunjukkan Chelsea --dengan lima kemenangan beruntun di semua kompetisi-- diyakini Fabregas karena lini depan yang membaik. Tapi Fabregas menyimpan penyesalan atas buruknya penyelesaian akhir Chelsea sebelumnya.
"Kami memaksimalkan lebih banyak peluang karena kami sedang menang, dan itulah yang terpenting. Saya pikir lini pertahanan juga (membaik), kami tidak kebobolan," kata Fabregas seperti dikutip Sky Sports.
"Tapi penyesalan terbesar musim ini ada di lini depan, karena tidak memaksimalkan peluang yang kami dapat. Kami punya banyak peluang, banyak kans untuk mencetak gol dalam pertandingan untuk memenangi pertandingan yang tidak kami menangi."
"Kami bisa saja menang lebih banyak jika kami lebih tajam dan itulah titik terlemah kami musim ini," tegasnya.