Ronaldo dan Salah menjadi sorotan jelang final Liga Champions yang pertemukan Madrid vs Liverpool. Kedua pemain sama-sama melewatkan musim yang apik.
Ronaldo, bersama Madrid, sempat kesulitan di paruh pertama. Tapi pemain asal Portugal itu bangkit dan bisa kembali menyumbang banyak gol untuk Los Blancos di paruh kedua musim. Kini, Ronaldo pun sudah mencetak 43 gol bagi Madrid di semua kompetisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Mohamed Salah bersinar terang usai didatangkan Liverpool dari AS Roma musim ini. Tampil konsisten sejak awal, pemain asal Mesir itu untuk sementara menjadi top skorer Liga Inggris dengan 31 gol.
Salah juga bersinar di Liga Champions. Sepuluh golnya membantu The Reds terus melesat, melewati hadangan Manchester City dan Roma, hingga kini lolos ke final. Total Salah juga sudah mencetak 43 gol di semua kompetisi.
Penampilan itu membuat Ronaldo dan Salah menjadi dua pemain yang disebut bisa bersaing memperebutkan Ballon d'Or. Dan partai final di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina, 26 Mei nanti menjadi penentuannya.
Menyikapi persaingan itu, Zidane angkat suara. Ia menegaskan final bukan cuma pertarungan Ronaldo vs Salah secara pribadi, tapi duel Madrid vs Liverpool secara tim.
"Saya tidak tahu apakah Salah akan bersaing untuk Ballon d'Or, tapi dia memang melewatkan musim yang hebat. Salah adalah pemain fenomenal yang punya musim luar biasa, tapi dia bukan pemain saya. Saya cuma fokus mengakhiri musim sebagus mungkin," kata Zidane dikutip Mirror.
"Pertandingan nanti tidak akan menjadi laga Ronaldo menghadapi Salah, itu akan menjadi Madrid menghadapi Liverpool," tegas Zidane.
Sementara dari segi permainan tim, Zinedine Zidane yakin final nanti akan menjadi laga menarik. Baik Madrid dan Liverpool diprediksi banyak menciptakan peluang.
"Ini akan jadi laga spektakuler, terbuka, dan banyak peluang dari kedua tim. Yang paling penting bagi kami adalah perencanaan, bisa tampil bagus, dan membuat kesulitan untuk mereka. Ini final dan pasti akan intens," lanjut Zidane.
"Anda tahu bagaimana mereka, kami mendapatkan lawan di final, tahu apa kekuatannya, nyaris sempurna, secara fisik, teknik, dan kecepatan. Mereka tim Inggris, bertahan dan menyerang, mereka tahu apa yang harus dilakukan," tambahnya.