Musim 2017/2018 adalah musim kedua Mane bersama Liverpool setelah didatangkan dari Southampton. Di musim perdananya, Mane mencetak 13 gol dari 29 penampilan sekaligus membawa Liverpool finis empat besar.
Di musim ini, performa Mane justru tak lepas dari kritik di awal musim ketika dia dianggap egois dan kerap membuang-buang peluang. Tapi, perlahan namun pasti Mane mampu membungkam kritik itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan musim menyisakan satu laga yakni duel penting menghadapi Madrid di final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dinihari WIB di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Mane bertekad bisa mencetak satu gol untuk mencapai angka 20 sekaligus membawa trofi juara.
"Saya rasa bakal ada gol lagi. Tentu saja saya senang, tapi sebagai striker tentunya Anda ingin mencetak gol di setiap pertandingan untuk membantu tim," ujar Mane seperti dikutip Soccernet.
"Kini kami punya satu laga tersisa, jadi kenapa tidak kami mencoba yang terbaik, mencetak gol untuk tim dan merebut trofi?."
Selama kariernya, musim terbaik Mane adalah saat memperkuat Red Bull Salzburg di musim 2013/2014 dengan torehan 23 gol dari 50 pertandingan.
(mrp/mfi)