Zinedine Yazid Zidane vs Juergen Norbert Klopp

Jelang Final Liga Champions

Zinedine Yazid Zidane vs Juergen Norbert Klopp

Doni Wahyudi - Sepakbola
Jumat, 25 Mei 2018 15:40 WIB
1.

Zinedine Yazid Zidane vs Juergen Norbert Klopp

Zinedine Yazid Zidane vs Juergen Norbert Klopp
Zinedine Zidane vs Juergen Klopp di final Liga Champions 2018 antara Real Madrid dengan Liverpool ( Getty Images)
Jakarta - Juergen Klopp senang hanya bertemu Zinedine Zidane setelah dia jadi pelatih. Genius sebagai peraci strategi, jalan karier keduanya memang beda jauh.

"Dia adalah salah satu dari 10...bukan, salah satu dari 5 pemain terbaik yang pernah ada di dunia. Saya menghadapi dia? Saya cukup senang bisa mengirim pemain saja ke dalam lapangan."

Klopp melontarkan pernyataan itu beberapa hari lalu saat ditanya soal Zidane oleh wartawan Jerman, jelang final Liga Champions
antara Real Madrid vs Liverpool. Sebagai pelatih, Klopp dan Zidane sudah menunjukkan kalau mereka adalah yang terbaik di Eropa saat ini. Real Madrid dan Liverpool diantar ke final Liga Champions dengan penampilan menghibur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi jalan yang mereka lewati untuk sampai di posisi sekarang ini adalah dua sisi mata uang. Berbeda dalam banyak sekali hal.

Perbedaan besar Zizou dan Klopp bisa disimak sebagai berikut:
Zidane di masa aktifnya menjadi pemain profesional merupakan yang terbaik di generasinya. Dia adalah meastro lapangan tengah, punya drible bola yang memperdaya lawan, memecah pertahanan dengan umpan presisi, dan disempurnakan dengan akurasi tembakan serta eksekusi tendangan bebas.

Zidane bermain di dua klub besar Eropa: Juventus dan Real Madrid. Dia juga mencetak gol indah di final Liga Champions. Zidane adalah sosok yang membuat iri pemain lain dengan trofi Piala Dunia dan Piala Eropa yang dia persembahkan untuk Prancis.

Untuk Juergen Klopp, kariernya sebagai pemain terbilang biasa saja. Mengawali sebagai striker, Klopp kemudian mundur jauh ke belakang menjadi seorang bek di Mainz pada pertengahan 1990-an.

Bersama Mainz, Klopp tampil dalam 325 laga selama 11 tahun, melesakkan 52 gol hingga akhirnya pensiun dan jadi pelatih di sana. Berbeda dengan Zidane, Klopp tak pernah merasakan bermain di kompetisi level teratas Eropa.

Sebagai pelatih, Zidane memulai perjalanannya dengan spektakuler. Ditunjuk menggantikan Rafael Benitez, Zizou mengatar Madrid memenangi Liga Champions di musim perdananya - yang bisa dia berikan lagi di musim selanjutnya. Zidane melengkapi musim keduanya dengan trofi Kejuraan Dunia Antarklub dan gelar La Liga.

Dari penasihat Jose Mourinho dan pelatih Real Madrid Castilla, Zizou kini sudah berdiri di antara pelatih tersukses El Real. Kontroversi yang muncul saat penunjukannya, terutama karena belum punya lisensi melatih yang dibutuhkan, dijawab Zidane dengan trofi demi trofi yang makin menyesaki lemari piala El Real.

Untuk Klopp, dia memulai karier kepelatihan dari bawah. Menjadi manajer Mainz setelah pensiun, Klopp mengantar klub tersebut dapat promosi ke Bundesliga untuk kali pertama pada 2004. Setahun berselang Mainz malah bisa lolos ke kompetisi Eropa.

Klopp gagal menyelematkan Mainz dari degradasi di tahun 2007. Tapi tangan dinginnya sebagai manajer terlanjur memikat klub lain. Maka bergabunglah dia dengan Borussia Dortmund di 2008.

Capaian terbaik Klopp tentu saja dua gelar La Liga beruntun (2010/2011 dan 2011/2012) dengan mematahkan dominasi Bayern Munich. Klopp juga mengantar Dortmund lolos ke final Liga Champions, yang berakhir pahit karena kalah oleh Bayern dengan skor ketat 1-2.

Di Real Madrid, Zidane memberikan apa yang diinginkan oleh seluruh pendukung klub tersebut: memainkan sepakbola menyerang.

Punya pemain bintang di semua posisi, dan memiliki Cristiano Ronaldo, Zidane punya pasukan untuk mengalahkan semua klub di dunia. Selain itu masih ada juga talenta-talenta muda seperti Isco dan Marco Asensio.

Tapi Madrid belakangan punya pekerjaan rumah untuyk diperbaiki pada lini belakangnya. Laga dengan Juventus dan Bayern Munich di dua fase Liga Champions sebelumnya menunjukkan kalau Real Madrid juga tidak tak terkalahkan.

Pada sisi lain, Klopp menjadi idola baru setelah dia menerapkan permainan berintensitas tinggi, presssing tanpa henti dan menjadikan Borussia Dortmund serta Liverpool sebagai tim yang menakutkan serta punya produktivitas tinggi.

Mohamed Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino jadi trio paling mematikan di Eropa saat ini. Gol-gol tak bisa berhenti mereka lesakkan, barisan lini depan klub manapun.

Liverpool sempat bermasalah juga dengan pertahanannya. Namun kedatangan Virgil van Dijk memperbaiki kondisi buruk tersebut.

Zidane lebih sering memasang wajah intens yang ekstra serius di pinggir lapangan. Perintah-perintah dan instruksi yang dia berikan ke pemain juga menunjukkan betapa fokusnya dia pada apa yang terjadi di atas lapangan.

Senyum atau tawa Zidane kerap terlihat kalau dia menjalani sesi latihan bersama pemain-pemainnya. Mengirim umpan, melepaskan tembakan, atau mengecoh anak didiknya memberi kesenangan pada Zizou.

Sejak dari Dortmund dan kini lanjut di Liverpool, Klopp adalah sosok yang menyenangkan. Dia disukai pemain, dicintai fans, dan disenangi media-media.

Sangat ekspresif di pinggir lapangan, Klopp juga begitu murah senyum. Gurauan-gurauan menyelingi pembicaraan yang dia lakukan dengan pemain atau wartawan.

Hide Ads