Jerman Disebut Bukan Favorit di Piala Dunia 2018

Jerman Disebut Bukan Favorit di Piala Dunia 2018

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 07 Jun 2018 13:03 WIB
Timnas Jerman disebut bukan favorit-favorit amat di Piala Dunia 2018. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)
Berlin - Tak sedikit yang menjagokan Jerman sebagai juara di Piala Dunia 2018. Namun, menurut Thomas Berthold, Jerman masih tertinggal dari Prancis, Brasil, dan Spanyol.

Die Mannschaft akan ke Rusia dengan menyandang status sebagai juara bertahan. Namun, kini skuat Jerman sudah berubah dari empat tahun lalu di mana tidak ada lagi nama-nama top seperti Miroslav Klose, Philipp Lahm, dan Bastian Schweinsteiger.

Meski begitu, Jerman lolos ke putaran final dengan meyakinkan usai memetik 100 persen kemenangan di kualifikasi. Selain itu, Thomas Mueller cs juga bermodalkan gelar juara Piala Konfederasi 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akan tetapi, performa Jerman belakangan ini cukup mengkhawatirkan. Jerman gagal meraih satu kemenangan pun di laga ujicoba melawan rival-rival langsungnya di Piala Dunia. Jerman seri melawan Inggris, Prancis dan Spanyol, dan kalah 0-1 dari Brasil.

Berthold dua kali tampil di final Piala Dunia dan membantu Jerman juara di 1990. Mantan pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu menilai sejumlah tim lain masih lebih baik daripada Jerman.

"Ketika Anda melihat sejarah Piala Dunia, tiga negara -- Brasil, Italia, dan kami -- telah memenangi total 13 titel. Saya pikir tidak ada tim lain yang sudah mencapai semifinal sesering Jerman. Dan kapanpun Anda mencapai semifinal, ada banyak faktor yang tidak bisa diperhitungkan, terutama ketika Anda melawan tim-tim top," ungkap dia.


"Kami bukan favorit yang bersih. Prancis, Brasil, dan Spanyol masih unggul dari kami dan Argentina kurang-lebih adalah kuda hitam turnamen," sebut Berthold kepada Fifa.com.

Jerman berada di Grup F bersama Meksiko, Korea Selatan, dan Swedia. Di laga pertama, Jerman akan menghadapi Meksiko pada 17 Juni.

"Mereka mesti finis sebagai juara grup lalu fokus ke fase knockout. Mereka perlu berusaha mati-matian di semua laga grup dan setelah itu urusan 'tampil oke atau pulang'," Berthold menambahkan.


(rin/krs)

Hide Ads