Menghadapi Kolombia di babak 16 besar, Selasa (3/7/2018) malam waktu setempat, Inggris sempat unggul duluan lewat penalti Harry Kane di menit ke-57 sebelum disamakan Yerry Mina di masa injury time. Laga lanjut ke extra time.
Pertandingan selama 2x15 menit di extra time berlangsung tanpa gol. Ketika 120 menit tuntas tanpa pemenang, adu penalti harus dilakukan dan bayang-bayang kegagalan boleh jadi muncul di benak para pemain termasuk sang pelatih Gareth Southgate.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam drama adu penalti lawan Kolombia, Inggris sempat tampak dalam posisi terpojok usai tendangan Jordan Henderson dibendung David Ospina. Kolombia unggul 3-2. Tapi dua penendang Kolombia berikutnya, Mateues Uribe dan Carlos Bacca, malah gagal.
Maka saat Eric Dier mampu menaklukkan Ospina, demi meloloskan Inggris ke perempatfinal sekaligus mematahkan kutukan adu penalti, pecahlah Spartak Stadiun dengan "auman" para pendukung Tiga Singa.
"Football is Coming Home... Football is Coming Home... Football is Coming Home!," begitulah teriakan para pendukung Inggris sambil meloncat-loncat di tribun penonton, menggelorakan Spartak Stadium.
Jalan masih "panjang" untuk Inggris guna "membawa pulang" trofi Piala Dunia yang kali terakhir (dan sekali-kalinya) mereka raih di negeri sendiri tahun 1966 lampau. Ada Swedia yang harus dihadapi di perempatfinal. Jika pun lolos, masih akan ada pula partai semifinal dan laga puncak yang menanti.
Tapi setidaknya malam ini fans Inggris berhak pesta dulu di kota Moskow, lanjut tenggelam dalam gegap-gempita euforia, usai timnya berhasil mematahkan kutukan.
"Saya sangat senang dan saya sangat cinta sepakbola. Hampir saja Inggris jadi tim besar berikutnya yang kalah. Semoga saja Inggris bisa melaju lebih jauh," ujar seorang fans Inggris bernama Shaun yang ditemui detikSport usai pertandingan.
![]() |
Kane: Ini Malam Besar Untuk Inggris
(mrp/krs)