Spanyol berantakan di Rusia yang dimulai dengan pemecatan pelatih Julen Loptegui hanya beberapa hari jelang turnamen. Selanjutnya, posisi Lopetegui digantikan Hierro, yang semula menempati pos sebagai direktur olahraga RFEF (Badan Sepakbola Spanyol).
Di bawah arahan Hierro, Spanyol tampil kurang meyakinkan. Setelah imbang 3-3 dengan Portugal, La Furia Roja hanya bisa menang tipis 1-0 atas Iran, seri 2-2 melawan Maroko sampai akhirnya tersingkir di babak 16 besar usai ditekuk Rusia lewat adu penalti 3-4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda memang tidak bisa mengatakan bahwa Spanyol menjalani turnamen yang hebat, tapi juga tidak seburuk kelihatannya," ungkap Del Bosque dikutip Marca. "Ada juga sisi-sisi bagusnya dan tidak seharusnya kita bersikap kejam."
"Saya mendengar bahwa kita mempermalukan diri sendiri, dan itu adalah kata-kata yang buruk. Kita memang memang kecewa, memang betul, tapi mempermalukan diri sendiri ..."
"Fernando Hierro sudah dinilai terlalu kejam, padahal dia cuma memimpin empat pertandingan dan sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk federasi. Sudah pasti di satu titik kita membuat satu kesalahan, tapi di pertandingan pertama melawan Portugal kita bermain sangat baik dan di laga terakhir melawan Rusia kami mendominasi sepanjang laga."
"Kita memang tidak dapat mencetak gol, karena kami tidak mampu membongkar taktik bertahan lawan. Namun, pada akhirnya [pemain-pemain Spanyol] berpikir mereka bisa menang di momen apapun," pelatih yang mengantar Spanyol juara dunia di 2010 ini.
Spanyol Pulang Kampung, Hierro: Kita Semua Menderita
(rin/krs)