Memainkan laga semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7) dinihari WIB, Kroasia dipaksa Inggris kerja keras. Skuat asuhan Zlatko Dalic ini tertinggal lebih dahulu usai kebobolan gol cepat Inggris dari tendangan bebas Kieran Trippier di menit kelima.
Ivan Perisic menciptakan gol penyama Kroasia di babak kedua untuk menyeimbangkan kedudukan menjadi 1-1 yang bertahan sampai waktu normal pertandingan. Striker Kroasia Mario Mandzukic menjadi pembeda setelah golnya di babak perpanjangan waktu memastikan timnya melangkah ke final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari FIFA, sukses Kroasia itu menandai bahwa setidaknya selalu ada pemain Inter di final Piala Dunia sejak 1982. Perisic bersama Marcelo Brozovic meneruskan tradisi itu saat Kroasia melawan Prancis di akhir pekan nanti
Tradisi tersebut dimulai ketika trio Giuseppe Bergomi, Gabrielle Oriali, dan Alessandro Altobelli mengantar Italia menjadi juara usai mengalahkan Jerman Barat 3-1.
Pada 1986, Karl-Heinze Rumenigge mencetak satu gol saat Jerman Barat dikalahkan atas Argentina 2-3 di Meksiko. Rummenigge, yang kini menjadi bos Bayern Munich, tiga tahun membela Inter di antara 1984-1987.
Di Roma 1990, ada tiga pemain Inter yang semuanya memperkuat Jerman Barat di final. Mereka adalah Andreas Brehme, Juergen Klinsmann, dan Lothar Matthaeus yang membawa negaranya meraih gelar juara dunia ketiga usai mengalahkan Argentina 1-0. Brehme jadi pahlawan Jerman Barat dengan gol penalti di menit-menit akhir.
Empat tahun kemudian di Amerika Serikat, Nicola Berti sukses mengantar Italia melaju ke final. Sayang sekali, winger kanan Inter itu mesti patah hati setelah Italia takluk lewat adu penalti 2-3 di tangan Brasil usai berimbang 0-0 sampai extra time.
Selama lima tahun membela Inter, Ronaldo dua kali tampil di final Piala Dunia 1998 dan 2002 bersama Brasil. Di final 20 tahun silam, Ronaldo berhadapan dengan rekan seklubnya, Youri Djorkaeff yang mengantar Prancis juara dunia untuk pertama kalinya.
Namun, di Yokohama, Jepang empat tahun kemudian Ronaldo berhasil melakukan penebusan dengan memimpin Selecao meraih titel juara kelima, atau yang terakhir sampai saat ini.
Baca juga: Kroasia si Raja Comeback |
Final yang Bersejarah Bagi Kroasia, Simak Videonya:
Marco Materazzi tampil di salah satu final Piala Dunia paling diingat yang digelar di Berlin pada 2006. Menjadi tumpuan Italia di jantung pertahanan, Materazzi menjadi salah satu algojo penalti yang membawa Italia juara. Namun, laga itu diiringi momen kontroversial ketika dia ditanduk Zinedine Zidane, yang membuat sang lawan dikartumerah. Materazzi 10 tahun memperkuat Inter lalu pergi di 2011.
Wesley Sneijder gagal melengkapi suksesnya di Piala Dunia 2010 setelah mengantar Inter meraih treble. Menyusul kekalahan Belanda 0-1 dari Spanyol. Setelah sukses besar di musim perdananya itu, Sneijer dilepas Inter ke Galatasay pada 2012.
Satu lagi pemain Inter mesti patah hati di final Piala Dunia. Dia adalah Rodrigo Palacio saat Argentina ditekuk Jerman 1-0 pada empat tahun lalu. Palacio tampil sebagai pemain pengganti yang masuk di babak kedua. Sejak 2017/18, Palacio menjadi pemain Bologna setelah lima musim menjadi pemain Inter.
Rekor impresif Inter ini disamai Bayern Munich, yang selalu mengirim setidaknya satu pemain di final Piala Dunia sejak 1982. Gelandang Prancis Corentin Tolisso adalah pemain Bayern yang akan tampil di edisi kali ini.