Oezil Angkat Suara soal Foto Bareng Presiden Turki

Oezil Angkat Suara soal Foto Bareng Presiden Turki

Yanu Arifin - Sepakbola
Minggu, 22 Jul 2018 19:31 WIB
Mesut Oezil angkat suara soal kontroversi foto bareng Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Michael Dalder/Reuters)
Jakarta - Jepretan foto Mesut Oezil dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuai kritik. Gelandang serang Jerman dan Arsenal itu akhirnya angkat suara.

Oezil kedapatan foto bersama Erdogan pada Mei lalu. Oezil dan Ilkay Guendogan, dua pemain Jerman yang memang berdarah Turki, terlihat akrab dengan sang presiden.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen itu rupanya membuat Oezil dikecam, mengingat Erdogan adalah sosok yang tidak disenangi Jerman. Sikap Oezil bahkan dianggap bentuk indispliner di Timnas Jerman, yang sebelumnya sudah diminta sumpah setianya untuk Die Mannschaft.

Guendogan sendiri terhindar dari kecaman karena langsung menegaskan foto bersama Erdogan bukanlah bentuk dukungan politik. Sementara kecaman kepada Oezil, yang masih bungkam, makin menjadi-jadi usai Jerman gagal di Piala Dunia 2018.




Setelah lama bungkam, Oezil akhirnya angkat suara soal foto bersama Erdogan. Ia menegaskan, foto itu bukanlah bentuk dukungan politik melainkan hanya sekadar menghormati petinggi negara keluarganya di Turki.




"Saya punya dua hati, satu Jerman dan satunya lagi Turki. Sewaktu kecil, ibu saya mengajarkan untuk selalu menaruh hormat dan tidak pernah melupakan dari mana saya berasal. Hal itu masih relevan menurut saya sampai hari ini," kata Oezil memberi penjelasan di Twitternya @MesutOzil 1088.

"Foto bersama Presiden Erdogan bukan tentang politik atau pemilu. Itu cuma bentuk saya menghormati pejabat tertinggi keluarga saya. Saya pesepakbola, bukan politisi dan pertemuan kami tidak difasilitasi oleh kebijakan apapun,"

"Faktanya, kami berbicara soal sepakbola, di mana dia merupakan pemain sepakbola sewaktu muda. Bagi saya, tidak penting siapa presidennya, tapi yang penting adalah dia seorang presiden. Apakah itu presiden Turki atau Jerman, sikap saya tidak akan berbeda," tegasnya.


(yna/fem)

Hide Ads