Dua kota di Jawa Timur, Sidoarjo dan Gresik, menjadi tempat berlangsungnya gelaran Piala AFF U-16 pada 29 Juli-11 Agustus 2018 ini. Total 11 timnas, yang dibagi ke dua grup, akan bersaing menjadi yang terbaik.
"Saat PSSI ditunjuk AFF sebagai tuan rumah, maka kita punya kewajiban menjalankan turnamen sesuai standar yang berlaku, termasuk di dalamnya keamanan dan kenyamanan," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria dalam rilis pers PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari itu meski tensi rivalitas sangat tinggi, PSSI mengajak suporter Indonesia untuk ikut membantu menjaga ketertiban dengan menghormati semua tim peserta," ucapnya.
PSSI memahami benar bahwa usaha meraih hasil terbaik akan memunculkan rivalitas, yang juga penting untuk memacu masing-masing tim berkompetisi memperlihatkan kualitas terbaik. Tapi persaingan itu diharapkan tak lantas mengusik sportivitas.
Pernyataan PSSI ini tidak lepas dari munculnya beberapa insiden yang mengiringi gelaran Piala AFF U-16. Pertama-tama tindakan salah seorang pemain Malaysia di media sosial pribadinya, dengan terbalik memasang bendera Indonesia. Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) sudah menyampaikan permohonan maaf atas tindakan pemainnya tersebut. Belakangan, FAM juga mengeluh karena para pemainnya mendapat umpatan tidak pantas oknum suporter Indonesia saat bertanding di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
"Mari sama-sama kita menjaga marwah olahraga dengan menjunjung sportivitas, respek dan fairplay. Kita ingin masalah ini tidak berkepanjangan dan suporter Indonesia tidak perlu terpancing dengan hal ini," kata Tisha.
"Kita ingin memastikan semua pertandingan berjalan dengan aman dan lancar. Kita juga ingin menyaksikan bakat-bakat pemain muda yang beraksi di lapangan. Karena itu kami mohon dukungan dari suporter untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban," ucapnya menegaskan.
(krs/fem)