Ronaldo mendarat di Real Madrid pada musim panas 2009. Penyerang asal Portugal itu dibeli dari Manchester United dengan harga 94 juta euro, yang menjadikannya sebagai pemain termahal dunia ketika itu.
Keputusan Madrid untuk mendatangkan Ronaldo adalah sebuah upaya untuk menandingi Barcelona-nya Pep Guardiola. Pada musim terakhir sebelum Ronaldo datang, musim 2008/2009, Barca-nya Guardiola memang benar-benar digdaya dan merebut treble.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim tersebut, skuat Madrid sebenarnya sudah dibanjiri oleh pemain bintang di setiap posisi. Tim besutan Bernd Schuster punya Iker Casillas, Fabio Cannavaro, Pepe, Sergio Ramos, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart, Arjen Robben, Gonzalo Higuain, Raul Gonzalez, dan Ruud van Nistelrooy. Seakan belum puas, mereka mendatangkan Klaas-Jan Huntelaar pada pertengahan musim.
Akan tetapi, Madrid saat itu tak cukup tangguh untuk mengalahkan Barca. Pada musim tersebut, Barca dua kali memenangi El Clasico. Blaugrana menang 2-0 di Camp Nou, kemudian mempermalukan Madrid 6-2 di Santiago Bernabeu.
Empat hari sebelum El Clasico di Camp Nou, Schuster mundur dari kursi pelatih Madrid dan digantikan oleh Juande Ramos. Ramos memang mampu mengembalikan Madrid ke perebutan gelar La Liga, tapi pada akhirnya harus mengakui keunggulan rival abadinya.
Barca tampil sebagai juara setelah menyudahi musim dengan 87 poin, unggul sembilan poin atas Madrid yang finis sebagai runner-up. Sevilla finis di posisi ketiga dengan 70 poin, sedangkan Atletico Madrid di posisi keempat dengan 67 poin.
Barca menang 27 kali di sepanjang musim dan cuma lima kali kalah. Mereka mencetak total 105 gol dan cuma kemasukan 35 gol.
Kesuksesan Barca juga makin lengkap ketika mereka mendominasi penghargaan LFP Awards. Guardiola terpilih sebagai pelatih terbaik, sedangkan Lionel Messi menjadi pemain terbaik.
Messi juga dinobatkan sebagai penyerang terbaik, sementara Dani Alves mendapatkan penghargaan bek terbaik. Penghargaan gelandang terbaik juga jadi milik dua pemain Barca, Xavi dan Andres Iniesta. Satu-satunya penghargaan yang didapatkan kubu Madrid adalah lewat Iker Casillas (kiper terbaik).
Gelar Pichichi atau pencetak gol terbanyak pada musim tersebut jadi milik Diego Forlan (Atletico Madrid) yang mengemas 32 gol, unggul dua gol atas Samuel Eto'o (Barcelona). Sementara itu, trofi Zamora (kiper dengan rasio kebobolan paling sedikit) jatuh ke tangan Victor Valdes (Barcelona).
Tonton juga 'Mengenang 9 Tahun CR7 di Real Madrid':
(mfi/krs)