.webp)
Dalam 10 tahun terakhir, Barcelona sudah merebut tujuh gelar juara La Liga. Hanya di tiga kesempatan trofi tak dimenangi tim Catalunya tersebut pada periode itu, yakni pada 2011/2012 (Madrid), 2013/2014 (Atletico), dan 2016/2017 (Madrid).
Musim lalu Blaugrana juara dengan meyakinkan, mengumpulkan 93 poin yang mana berjarak 14 poin dari Atletico di posisi dua. Sementara Madrid, kendati sukses merebut titel Liga Champions ketiga secara beruntun, harus puas finis ketiga dengan 76 poin atau 17 poin dari Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim ini peta persaingan diperkirakan takkan berubah banyak. Barcelona yang musim lalu tampil stabil dan konsisten masih jadi amat difavoritkan untuk juara. Ernesto Valverde masih menangani tim, dengan tambahan sejumlah pemain baru.
Barcelona sejauh ini sudah merekrut empat nama baru di musim panas, mereka adalah Arthur Melo, Clement Lenglet, Malcom, dan Arturo Vidal. Kecuali Vidal (31), tiga nama lainnya adalah pemain muda. Arthur dan Malcom baru 21 tahun, sementara Lenglet maish 23 tahun.
Terlepas dari kritik soal minimnya perhatian terhadap La Masia, Barcelona setidaknya melihat jauh ke depan dengan rekrutan-rekrutan anyar ini. Dengan pakem permainan yang dipunya, Barcelona paham butuh merekrut pemain belia agar punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan filosofi mereka.
Melihat kerangka tim yang tak banyak berubah, Barcelona masih akan jadi tim yang dikejar musim ini. Persoalannya tinggal siapa yang paling siap memburu Lionel Messi dkk.?
Atletico bisa dianggap sebagai yang paling siap. Diego Simeone masih di sana dan mendapatkan sejumlah nama berprospek cerah dari bursa transfer. Atletico merekrut Thomas Lemar, Gelson Martins, juga Rodri yang mana semuanya berusia 23 tahun atau lebih muda.
Selain itu ada Nikola Kalinic (30) dan Santiago Arias (26) yang menawarkan pengalaman. Setelah finis kedua musim lalu, Atletico niscaya akan mencoba untuk bersaing lebih ketat dengan Barcelona dalam perburuan gelar.
Tanpa mengecilkan Madrid, era baru bersama Julen Lopetegui akan membuat para pemain butuh waktu untuk benar-benar klik. Terlebih kini tak ada Cristiano Ronaldo yang dalam sembilan tahun terakhir sudah jadi garansi gol.
Lopetegui akan menjadikan Gareth Bale sebagai pusat serangan yang baru, dengan dukungan Karim Benzema. Satu nama lain di formasi tiga penyerang kesukaan Lopetegui masih akan dicoba-coba, antara Vinicius Junior, Marco Asensio, atau Lucas Vazquez.
Madrid akan perlu waktu untuk menemukan level permainan terbaiknya, sementara Bale punya tantangan besar. Bale mesti bisa menjawab bahwa dia mampu menggantikan peran Ronaldo, lebih cepat lebih baik, karena beban perbandingannya akan terus membesar.
Satu tempat tersisa di empat besar masih akan jadi rebutan sejumlah tim seperti Valencia, Villarreal, dan Sevilla. Valencia yang musim lalu finis keempat mesti pintar-pintar membagi fokus karena harus tampil di Liga Champions.
Sementara itu tiga tim promosi yakni Huesca, Rayo Vallecano, dan Real Valladolid bisa menargetkan 43 poin untuk bertahan di divisi teratas. Jumlah poin tersebut musim lalu diraih Athletic Bilbao dan Leganes yang finis di posisi 16-17, di depan Deportivo La Coruna, Las Palmas, dan Malaga.
Satu hal lain yang akan menarik dinantikan adalah teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang menjalani musim debutnya di La Liga. Akankah VAR mengambil peran signifikan dalam persaingan gelar?
Simak Juga 'Lopetegui Menangis saat Diperkenalkan Sebagai Pelatih Real Madrid':
(raw/din)
