Bertanding di A. Le Coq Arena, Talinn, Estonia, Kamis (16/8) dinihari WIB, Atletico menghempaskan Madrid 4-2 lewat perpanjangan waktu. Los Rojiblancos memulai dengan baik saat Diego Costa mengejutkan Madrid dengan gol kilat dalam 50 detik.
El Real kemudian bangkit. Karim Benzema mencetak gol balasan untuk menyamakan skor, sebelum gol penalti Sergio Ramos membawa Madrid berbalik unggul di medio babak kedua. Akan tetapi, Costa kembali menjadi mimpi buruk Madrid dengan menjebol gawang Keylor Navas guna memaksakan laga berlanjut ke extra time.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan Atletico ditentukan oleh gol-gol Saul dan Koke yang terjadi di waktu 2x15 menit. Atletico berhak mengangkat trofi Super Eropa yang ketiga setelah memenanginya pada 2010 dan 2012.
Simeone sendiri tak dapat mendampingi Diego Godin cs secara langsung karena menjalani sanksi dari UEFA. Dia menyaksikan pertandingan dari tribun.
Baca juga: Malamnya Diego Costa |
Bagaimanapun, ada dua pencapaian Simone usai Atletico menjuarai Piala Super Eropa. Opta mengemukakan, Simeone adalah manajer Atletico pertama yang memenangi sebuah final melawan Madrid di tiga kompetisi; Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala Super Eropa.
Atletico mengalahkan Madrid dengan agregat 2-1 di Piala Super Spanyol 2014 setelah sebelumnya kembali mengangkangi rival sekotanya itu di final Copa del Rey 2013 dengan skor 2-1.
Dengan demikian, Simeone telah mengoleksi tujuh trofi bersama Atletico sejak didapuk sebagai pelatih pada 2011. Pelatih asal Argentina itu memenangi dua Liga Europa dan Piala Super Eropa dan masing-masing satu titel La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol untuk menjadi pelatih Atletico tersukses sepanjang masa.
Tonton juga video: 'Diego Costa Menggila, Atletico Juara'
(rin/mrp)