.webp)
Higuain menghabiskan musim 2018/2019 sebagai pemain pinjaman di Milan dengan kewajiban transfer permanen di akhir musim dengan banderol 30 juta euro. Sebagai gantinya, Milan memberikan Leonardo Bonucci ke Juventus.
Bagi Milan, kedatangan Higuain tentu jadi nilai plus mengingat lini depan adalah problem untuk mereka musim lalu. Patrick Cutrone yang notabene striker akademi malah jadi topskorer dengan 18 gol di seluruh kompetisi, 10 di antaranya dibuat di Serie A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Andre Silva yang digadang-gadang bisa jadi mesin gol malah gagal total karena cuma bikin 10 gol, lalu disusul Suso dengan 10 gol, Nikola Kalinic dengan enam gol, dan Fabio Borini dengan lima gol.
Higuain yang punya catatan gol luar biasa bersama Napoli dan Juventus tentu jadi jawaban atas permasalahan Milan di lini serang. Higuain musim lalu punya 23 gol di seluruh kompetisi dan pemegang rekor gol terbanyak semusim di Serie A saat bikin 36 gol di 2015/2016.
Dengan adanya Higuain, Milan diharapkan bisa memperbaiki posisi di akhir musim setelah hanya finis ketujuh dalam dua musim terakhir. Tiket ke Liga Champions adalah target Milan musim ini.
"Milan berpeluang menjadi hebat lagi musim ini," ujar Suso kepada Mundo Deportivo.
"Kami mendatangkan striker hebat seperti Higuain dan saya rasa dialah kepingan terakhir kami. Pelatih Gattuso tahu apa yang bisa diberikan dan ini bisa jadi musim yang sempurna untuk bangkit," sambungnya.
Sayangnya dari dua pertandingan pertama Milan, Higuain belum bikin gol meski selalu dipasang sebagai starter.
Baca juga: Gonzalo Higuain Mengancam Sang Mantan |
(mrp/cas)
