Suporter Persija, Haringga Sirila, 23 tahun, meregang nyawa usai dikeroyok oleh oknum suporter Persib Bandung di kawasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (24/9/2018). Kejadian itu berlangsung tiga jam sebelum kick-off laga Persib dengan Persija.
Haringga menjadi korban ketujuh rivalitas panas Persib dengan Persija sejak 2012. Itu hanya sebagian dari tragedi serupa di sepakbola nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tewasnya Haringga, sanksi itu sudah tak lagi relevan. Tak ada efek jera yang ditimbulkan.
Kini, PSSI baru berencana untuk membuat aturan baru. Anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga Wakil Komite Hukum PSSI, AS Sukawijaya, menilai kasus ini sudah kelewat batas dan melenceng dari hakikat sepakbola sebagai hiburan.
"Pertama saya sampaikan ikut berbela sungkawa kepada keluarga yang di tinggalkan dan keluarga besar Persija dan The Jakmania," ujar pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu saat dihubungi pewarta, Senin (24/9/2018).
"Kedua, sangat disayangkan terjadi lagi, ini sudah masuk ranah pidana sehingga kepolisian supaya mengusut tuntas. Aksi-aksi seperti ini sudah banyak tercium direncanakan sebelum laga berupa rencana-rencana sweeping dan lain-lain. Hukuman harus memberikan efek jera," ujar dia.
Yoyok berencana mengeluarkan sebuah aturan baru. Salah satunya, dengan pengurangan poin kepada klub jika suporternya melakukan tindakan tak sportif, seperti menyalakan flare dikurangi satu poin hingga melakukan tindakan kerusuhan dipotong tiga poin untuk klubnya.
"PSSI melalui komite hukum memberikan perhatian khusus kepada kejadian ini, kami siapkan aturan-aturan baru untuk menghindari kejadian serupa terulang di kemudian hari," ujar dia.
"Nah ini yang kami sedang siapkan. Ada beberapa seperti hukuman tambahan kepada klub dan hukuman tambahan kepada organisasi suporter dan juga antisipasi berupa larangan mendukung dan didukung, intinya sedang kami rebus yang paling pas," kata Yoyok.
Nantinya, aturan itu dibuat oleh Exco dan dikukuhkan menjadi kode disiplin yang juga menjadi pegangan Komdis dan Komisi Banding dalam menegakkan aturan.
"Kode disiplin juga jadi pegangan LIB membuat regulasi. Kami inginnya begitu (pengurangan poin). Mudah-mudahan bisa terlaksana. Memang harus ada keterkaitan antara klub dan pendukungnya terkait hukuman," dia menegaskan.
Simak Juga 'Kronologi Pengeroyokan Suporter Persija oleh Oknum Bobotoh':
(ads/fem)