Setelah dua kali menang secara beruntun di Premier League melawan Burnley dan Watford, "Setan Merah" harus mendapati hasil kurang memuaskan kembali akhir pekan lalu. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh Wolves.
Pada laga tersebut, terlepas dari MU yang unggul penguasaan bola 65-35 persen, Wolves mampu mengimbangi penciptaan peluang tuan rumah. Pada laga itu, MU membuat 15 tembakan, sedangkan Wolves 11 kali melakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pogba pun angkat bicara. Bagi dia, MU harusnya bisa bermain lebih agresif terutama ketika mereka bermain di Old Trafford.
"Kami bermain di kandang dan harusnya bisa main lebih bagus dari Wolves. Ketika kami di kandang, kami harus menyerang, menyerang, dan menyerang. Ini Old Trafford," ujarnya dikutip Express.
"Saya pikir tim-tim lawan akan ketakutan ketika melihat MU bermain menyerang dan menyerang. (Hasil itu) adalah kesalahan kami," lanjut dia.
Pernyataan ini muncul setelah Mourinho sebelumnya menyalahkan para pemain karena dianggap kurang maksimal pada laga tersebut.
Pogba sempat ditanya apa yang menghentikan MU bermain menyerang penuh, ia tak menjawab secara gamblang. Tapi, seakan menunjuk Mourinho sebagai faktor utama filosofi yang dimainkan MU.
"Saya tak bisa mengatakannya kepada Anda. Karena saya pemain, jadi bukan saya (yang menentukan). Saya bukan manajer dan tak bisa berkata seperti itu. Tapi, kami harusnya bisa memperlihatkan lebih banyak opsi dalam bermain," tuturnya.
"Tapi, saya tak bisa mengatakan itu karena saya pemain. Itu hanya cara pikir saya. Kami harusnya bisa bergerak lebih baik, bergerak lebih banyak," kata Pogba.
Mourinho sebelumnya sempat mengatakan senang dengan kondisi Pogba di MU terlepas keretakan hubungan yang dirumorkan pada awal musim ini. Penunjukan Pogba sebagai kapten menjadi bukti. Tapi, pernyataan Pogba di atas memperlihatkan bahwa Pogba tak sepenuhnya setuju dengan pendekatan Mourinho kepada MU.
(a2s/nds)