Suporter Persija Jakarta meninggal dunia setelah dikeroyok oleh oknum Bobotoh sebelum laga Persija dengan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).
Kejadian serupa yang menimpa kedua suporter tim bukan kali ini terjadi. Dalam rentan waktu dari 2012, sudah tujuh nyawa melayang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atep berduka atas kejadian itu. Dia berharap PSSI dan pemerintah bisa mengambil langkah lebih tegas lagi.
"Tentu kami semua juga sedih kejadian seperti ini terulang lagi. Saya pikir tindakan PSSI dan pemerintah yang harus turun tangan bersikap tegas," ujar Atep kepada detikSport, Senin (24/9/2018).
Atep bilang sebagai pemain dia telah berupaya mengampanyekan perdamaian antarsuporter. Tapi, nyatanya cara itu tidak memiliki dampak positif kepada seluruh suporter.
"Kami sudah berusaha tapi memang sulit. Sepertinya tetap akan sulit. Kami sudah mencoba melakukan sosialisasi perdamian. Tetapi masih tetap terjadi," ujar dia.
"Saya sangat berharap mudah-mudahan ini menjadi pelajaran untuk semuanya. Seharusnya sepakbola tidak seperti ini. Saya berharap ada tindakan tegas dari PSSI karena itu akan membuat mereka jera," jelas dia.
"Saya sangat berharap sikap dewasa dari para suporter bahwa tidak semua permasalahan bisa di selesaikan dengan kekerasan," kata pemain kelahiran Cianjur itu.