Imam datang ke rumah duka pada Rabu (26/9/2018), pukul 15.00 WIB. Kakak Haringga, Mayrisa Sirawati, dan ayahnya, Siloam Tumangkeng, telah menunggu di depan gang dekat rumah kontrakan mereka di Jl. Bangun Nusa RT 13 RW 03, Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
Mengenakan kaos berkerah berwarna ungu, Siloam langsung menyambut Menpora dengan pelukan. Sementara, kepada kakak almarhum, Mayrisa, Menpora memberi salam, sebelum akhirnya Menpora diajak masuk ke rumah. Ibu almarhum, Mirah, masih berada di Indramayu, daerah tempat Haringga disemayamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya minta tolong lah agar video itu dihapus karena sudah tidak layak banget untuk dilihat," kata May, 29 tahun.
"Kami sudah minta Menkominfo untuk video tersebut dihapus," Menpora menjawab.
Haringga merupakan anak bungsu dari pasangan suami istri Siloam Tumangkeng dan Mirah. Dia tewas dikeroyok oknum bobotoh menjelang pertandingan Persib Bandung dengan Persija Jakarta di Liga 1 2018 di Stadion GBLA, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).
Meninggalnya Haringga pertama kali diketahui masyarakat lewat video yang tersebar di media sosial. Adegan keji yang ditunjukkan oleh oknum bobotoh itu tak sengaja dilihat oleh Siloam.
"Baru sedikit sudah langsung saya matikan. Saya mau pingsan. Tidak tega," kata Siloam.
"Mungkin kata orang saya begitu tegar. Nanti kalau sedang sendiri atau kadang diwawancari seperti ini keluar air mata, menangis. Saya selalu teringat senyumnya dan dia (Haringga) punya badan. Itu yang tidak bisa hilang," dia menambahkan.
"Tidak pernah cerita ke saya. Tidak tahu kalau ke kakaknya. Kalau ke saya itu biasa saja. Tapi dia orangnya baik, tidak banyak macam-macam. Kalau main pun tidak pernah jauh-jauh dari sini (daerah rumahnya). Tapi dia pulang malam karena pekerjaannya. Tapi itu pun tidak jauh dari rumah (sekitar 30 menit)," ujar dia.
(mcy/fem)