Sepanjang musim ini, Sancho sebenarnya masih berjuang untuk dapat tempat utama. Sampai laga melawan Bayer Leverkusen akhir September lalu, pemain 18 tahun itu baru sekali menjadi starter, yakni saat Dortmund mengalahkan Club Brugge 1-0 di Liga Champions.
Meski begitu, kemenangan Dortmund 4-2 atas Leverkusen tersebut menjadi titik balik Sancho. Pada laga tersebut, pemain berusia 18 tahun ini mampu membuat dua assists. Sebelumnya sang pemain juga sudah membuat 3 assists dan 1 gol untuk Dortmund ketika diberi kesempatan bermain sebagai pemain pengganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Performa spesial Sancho berujung pada pemanggilan pertamanya ke timnas senior Inggris melawan Kroasia dan Spanyol di dua laga UEFA Nations League.
Matthaus turut memuji sayap Inggris ini. Dia bahkan sempat terbengong-bengong saat pertama melihat Sancho bermain.
"Pertama kali melihat Sancho, dia berhasil membuat saya terpaku. Itu tak pernah terjadi sebelumnya. Itu terjadi ketika Inggris U-17 bermain melawan Norwegia pada kejuaraan Eropa," ujarnya kepada The Sun dilansir Talksport.
"Saya sedang berada di gym dan berlari treadmill sembari menonton televisi. Tapi, setelah 15 menit, saya berhenti berlari untuk menonton dia lebih seksama."
"Saya tak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Saya biasanya fokus berlari. Tapi, saat itu saya ingin tahu lebih banyak tentang sosok spesial yang sedang bermain. Saya sama sekali tak tahu dia, atau bermain untuk siapa, hanya nama belakangnya saja," tutur Matthaus.
Momen tersebut menjadi awal sang legenda melihat talenta besar dari pemain muda Inggris itu.
"Sejak saat itu saya bisa melihat dia fantastis. Saya hanya butuh 15 menit untuk mengetahui itu dan cukup. Dia adalah pesepakbola alami yang senang bermain di sayap kiri, tapi juga punya talenta luar biasa," katanya.
"Sancho adalah pemain yang punya segalanya. Dia punya kecepatan fantastis, teknik hebat, visi yang baik untuk rekan-rekannya dan diakhiri dengan operan kunci. Semua yang dilakukannya dia mampu keluar dari situasi sulit dengan cepat pada momen yang tepat."
"Bagi saya dia adalah pemain sempurna. Kemampuannya benar-benar berdasarkan insting, begitu natural. Anda tak bisa melatih sesuatu sehebat itu," ungkap eks pemain Bayern Munich itu.
Baca juga: Aroma Balas Dendam Inggris pada Kroasia |
Simak Juga 'Mengapa Inggris Diisi Para Pemain Muda?':
(cas/rin)