Hal itu yang ditunjukkan dalam 56 pertandingan di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (21/10/2018). Pertahanan yang rapuh itu menghukum Indonesia hingga terancam gagal lolos ke babak 8 besar.
Ada satu yang patut menjadi catatan. Todd Rivaldo Ferre juga menunjukkan penampilan oke untuk mencuri panggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra Sjafri mempertahankan winning team untuk laga Qatar melawan Indonesia. Muhamad Riyandi masih dipercaya tampil di bawah mistar. Sementara kuartet pertahanan diisi Firza Andika, Nurhidayat, Rachmat Irianto, dan Asnawi Mangku Alam Bahar.
Pos lini tengah ditempati oleh Mohamad Luthfi Kamal Baharsyah dan Syahrian Abimanyu. Empat pemain sisa dipercayakan pada Witan Sulaiman, Saddil Ramdani, Egi Maulna Vikri, dan Muhammad Rafli Mursalim.
Tak seperti laga sebelumnya dengan skema 4-2-3-1, Indonesia kali ini memainkan skema 4-3-3. Egy mengisi sisi penyerang kiri, sedangkan Witan turun ke barisan gelandang. Saddil tetap ada di sisi kanan serangan.
Blunder Fatal Awal Petaka
Di awal-awal pertandingan, strategi Indra Sjafri mampu mengimbangi Qatar. Indonesia langsung menekan hingga sudah mendapatkan tendangan sudut sejak menit kedua. Egy juga memberi ancaman dari sayap kiri dengan dribbling dan penetrasi dari sayap kiri.
Saat laga memasuki menit ke-11, Nurhidayat malah membuat blunder fatal, padahal dia tak sedang dalam ancaman saat menguasai bola.
Umpan tarik Abdul Rasheed Umaru gagal dikuasai dengan sempurna oleh Nurhidayat. Sialnya, bek Bhayangkara FC itu melakukannya di muka gawang Indonesia.
Hashim Ali memberi hukuman atas kesalahan itu. Dengan sedikit kecohan, pemain nomor punggung 16 itu masuk ke gawang Indonesia.
Pasca gol itu, performa Indonesia menjadi kacau. Lini belakang menjadi mudah ditembus. Duet Nurhidayat-Rachmat Irianto selalu menempatkan Riyandi dalam situasi bahaya saat ada umpan terobosan atau ketika Abdul Rasheed ada di dalam kotak penalti.
Ada tiga gol tambahan yang bersarang ke gawang Indonesia di sisa babak pertama. Abdul Rasheed membukukan dua gol satu gol lainnya dicetak oleh Mohammed Waad.
Statistik Nurhidayat dan Rachmat Irianto di babak pertama menunjukkan mereka tak tampil optimal. Rachmat tak melakukan tackle, clearance, blok, atau intersep. Andai Rian lebih memilih pasang badan daripada menjatukan diri, mungkin gol keempat Qatar atas nama Abdul Rasheed mungkin tak tercipta.
![]() |
Sementara itu, Nurhidayat seperti kehabisan tenaga selepas menit ke-11. Dia kalah berlari dengan Abdul Rasheed pada gol kedua Qatar, lalu membelokkan bola tendangan Waad yang berbuah gol ketiga tim tamu. Ada 4 tackle dan 2 clearance yang dibukukan.
Pergantian Nurhidayat dengan Indra Mustafa di babak kedua, membuahkan sedikit perubahan. Rian bisa melakukan tiga intersep dan tiga clearance dengan Indra di sampingnya.
Rafli Mursalim Senjata Tumpul di Lini Depan
Di babak pertama lini depan Indonesia tak mampu banyak memberikan ancaman. Egy cukup oke di sisi sayap kiri, Saddil kurang kelihatan di sisi kanan. Sementara itu, Rafli masih belum bisa menunjukkan penampilan oke seperti di Piala AFF U-19 2018. Rafli tak bisa menembus pertahanan ketat Qatar.
Pemain nomor punggung sembilan itu dipercaya bermain selama 55 menit. Indra Sjafri kemudian memasukkan Todd Rivaldo Ferre, yang mampu menjawab dengan rentetan gol ke gawang Qatar.
Rafli jarang beraksi di dalam kotak penalti Qatar. Dia gagal membukukan tembakan on target selama bermain. Ada dua kali percobaan yang dilepaskan, semuanya melenceng.
![]() |
Selama diturunkan di Piala Asia U-19 2018, Rafli belum mampu mengirim bola sampai sasaran alias belum pecah telor sasaran on target. Rafli beruntung tak diganjar kartu merah karena menyikut pemain lawan.
Komentator pertandingan di Fox Sport pun sampai bilang Rafli sebagai lucky boy karena wasit cuma menghukumnya dengan kartu kuning usai menyikut salah seorang pemain Qatar.
Pada babak pertama, Indonesia cuma sekali melepaskan tembakan on target. Egy yang melepaskan itu dari tiga percobaan. Satu lainnya diblok, sisanya melenceng. Sementara itu, Saddil dua kali melepas percobaan yang satu di antaranya mencapai sasaran.
Satu gol Indonesia di babak pertama merupakan hasil eksekusi bola mati. Luthfi yang membukukan gol tendangan bebas langsung.
![]() |
Rivaldo Ferre dan Bola Mati Jadi Penolong
Indonesia harus membuat perubahan permainan di menit 56. Saat itu, Qatar sudah unggul 6-1 setelah Hashim Ali dan Abdul Rasheed mencatatkan namanya di papan skor.
Rivaldo Ferre dimasukkan di menit ke-55 menggantikan Rafli. Serangan Indonesia pun menjadi lebih tajam. Dengan perubahan itu, Egy didorong ke depan, mengisi posisi pemain nomor 9. Sementara itu Witan digeser ke posisi saat bermain melawan Taiwan.
Masuknya Rivaldo Ferre membuat Indonesia mempunyai opsi serangan dari tengah. Tusukan ke jantung pertahanan Qatar tak cuma dari sisi sayap yang diakhiri dengan crossing atau umpan cut back.
Keputusan Indra Sjafri memasukkan Rivaldo Ferre berbuah di menit ke-65. Tendangan bebas pemain Persipura Jayapura itu masuk langsung ke gawang Qatar.
Tusukan Rivaldo Ferre memaksa pemain belakang Qatar melakukan pelanggaran empat menit berselang. Bola mati di muka kembali berhasil dimanfaatkan, Saddil kini yang memasukkan bola lewat tendangan bebas.
![]() |
Tarian Rivaldo Ferre kemudian mengacak-acak pertahanan Qatar. Aksi individu pemain nomor punggung 22 itu mampu mengelabui tiga pemain belakang Qatar di dalam kotak penalti, Tendangan terakhirnya di menit ke-73 menghasilkan gol keempat Indonesia.
Delapan menit berselang, Rivaldo Ferre kembali melakukan aksi serupa. Melewati beberapa pemain Qatar di kotak penalti, Rivaldo Ferre membukukan hat-trick hingga Indonesia memangkas defisit gol hingga cuma satu lagi.
Rivaldo Ferre merupakan pemain yang paling efektif di laga Qatar vs Indonesia. Tiga kali percobaan mencapai sasaran, semuanya berbuah gol.
Indonesia masih harus menjalani satu laga lagi untuk mengejar tiket ke babak perempatfinal Piala Asia U-19 2018. Uni Emirat Arab yang akan menjadi lawan terakhir di Grup A Piala Asia U-19 2018. Kemenangan menjadi harga mati buat tim asuhan Indra Sjafri. Perbaikan lini belakang dan pos pemain nomor 9 mutlak harus dilakukan.
(cas/fem)