PSSI memutuskan Bima sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Minggu (21/10/2018) malam WIB. Dia akan langsung bertugas untuk kompetisi Piala AFF 2018 pada November mendatang.
Sebelumnya sebagai pelatih kepala, Bima bekerja sebagai asisten Luis Milla untuk proyeksi Kualifikasi Piala Asia U-23, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjabat sebagai asisten pelatih Milla, Bima adalah pemain sekaligus asisten pelatih di Persiba Balikpapan. Dia memutuskan pensiun sebagai pemain setelah ditunjuk sebagai pendamping Milla.
Ada sembilan klub yang pernah dibela Bima selama menjadi pemain. Bermula dari PKT Bontang pada 1994, berlanjut ke Pelita Jaya. Bima juga pernah memperkuat PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Balikpapan.
Persema Malang bisa dikatakan sebagai klub yang paling lama dibela Bima. Dia berseragam Persema sejak 2006 sampai 20013. Selepas itu Bima pindah ke Persepar Palangkaraya, Mitra Kukar, Persegres Gresik, dan pensiun di Persiba.
Di sela-sela waktunya bekerja bersama Milla, mantan kapten Timnas Indonesia itu juga mengikuti kursus kepelatihan. Dia mendapatkan lisensi A AFC di Nirwana Sawangan Park, Depok, Jawa Barat, pada Maret lalu.
Bima tak kerja sendirian untuk persiapan Timnas Indonesia menuju Piala AFF. Dia bakal kolaborasi dengan Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy selaku asisten pelatih.
Bima, Kurniawan, dan Kurni Sandy semasa menjadi pemain sama-sama menimba ilmu di Sampdoria Primavera pada 1993-1994. Selepas dari Italia, kariernya melejit di klub masing-masing.
Ketiga pemain ini juga menjadi langganan timnas dan bisa membawa Merah Putih ditakutkan di Asia Tenggara, meski masih belum berbuah gelar prestisus.
Dengan pengalaman Bima yang sudah terbilang banyak di dunia sepakbola Indonesia dan Asia Tenggara, bisakah dia membawa skuat Garuda terbang tinggi?
(ran/cas)