Permainan Taktis Jepang Runtuhkan Pertahanan Indonesia

Piala Asia U-19 2018: Jepang 2-0 Indonesia

Permainan Taktis Jepang Runtuhkan Pertahanan Indonesia

Lucas Aditya - Sepakbola
Senin, 29 Okt 2018 15:30 WIB
Timnas Indonesia ditaklukkan Jepang 0-2 di perempatfinal Piala Asia U-19 2018. (Foto: AFC Media)
Jakarta - Jepang menaklukkan Indonesia di perempatfinal Piala Asia U-19 2018. Permainan taktis Samurai Muda meruntuhkan pertahanan ketat Garuda Muda.

Dalam pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (28/10/2018), Jepang memetik kemenangan 2-0 atas Indonesia. Shunki Higashi dan Taisei Miyashiro menjadi penentu Jepang meraih tiket ke Piala Dunia U-20 di Polandia tahun depan.

Permainan sederhana dan taktis yang diperagakan Jepang terbukti efektif untuk memetik hasil positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susunan Pemain

Indonesia mencoba untuk bermain realistis sejak awal pertandingan. Sejak susunan pemain dirilis, terlihat perubahan besar yang diusung Indra Sjafri dalam starting XI.

Ada lima pemain bertahan yang diturunkan, skema permainan yang diterapkan pun 5-4-1. Tiga bek tengah yang diturunkan Kadek Raditya Meheswara, Rachmat Irianto, dan Indra Mustafa.

Posisi fullback dipercayalan pada Asnawi Mangkualam Bahar dan Firza Andika. Kuartet Witan Sulaeman, Saddil Ramdani, Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, dan Syahrian Abimanyu yang menjadi gelandang. Hanis Saghara Putra diplot sebagai striker tunggal. Sementara di bawah mistar gawang, Muhamad Riyandi kembali mendapat kesempatan.

[Gambas:Instagram]



Indonesia Bertahan Terlalu Dalam

Indonesia ingin bermain aman saat melawan Jepang. Mereka lebih banyak menunggu di belakang, untuk melancarkan kesempatan serangan balik cepat guna mencuri gol.

Hingga 10 menit pertandingan, penguasaan bola Indonesia ada di angka 42 persen dalam data yang dilansir oleh situs resmi AFC.

Minimnya serangan Indonesia itu terbukti pada tak ada percobaan on target yang lepaskan oleh tim Merah-Putih di babak pertama. Selain itu, cuma ada lima sentuhan yang dilakukan pemain Indonesia di kotak penalti Jepang saat paruh pertama laga dalam data yang dilansir oleh Opta Jaya.


Ancaman Indonesia merupakan hasil dari serangan balik. Percobaan pertama dibukukan oleh Firza Andika pada menit kesembilan. Sementara dua lainnya dilakukan oleh Saddil, yang semuanya tak ada yang mencapai bidang.

Di sepanjang babak pertama, cuma ada 10 persen aksi di daerah sepertiga akhir milik Jepang. Grafis ini bisa menjadi gambarannya.


(Grafis zona aksi Jepang vs Indonesia di babak pertama.)(Grafis zona aksi Jepang vs Indonesia di babak pertama.) Foto: Screenshot



Indonesia gagal memberikan ancaman untuk Jepang. Absennya Egy Maulana Vikri di laga ini sedikit banyak menurunkan kualitas serangan Indonesia. Mimpi untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2010 di Polandia seakan jauh dari jangkauan.



Jepang Bermain Sabar dan Banyak Variasi Serangan

Pertahanan Indonesia mampu menahan serangan Jepang hingga 39 menit. Dalam satu situasi, bahkan sampai ada 11 pemain yang berada di daerah pertahanan sendiri untuk menggalang pertahanan.

Hingga 39 menit pertandingan, cuma ada satu tembakan Jepang yang mencapai sasaran. Serangan dari sisi sayap dan umpan terobosan bisa dipatahkan lini pertahanan yang dikomandoi oleh Rachmat Irianto.


(Grafis tembakan Jepang di babak pertama.)(Grafis tembakan Jepang di babak pertama.) Foto: Screenshot



Meski buntu Jepang terus kreatif mencari cara untuk membikin gol. Satu percobaan tendangan jarak jauh Jepang pun membuahkan hasil di menit ke-40. Umpan mendatar Hiroki Ito, diselesaikan dengan sepakan dari luar kotak penalti Higashi. Gol kelas dunia pun tercipta di GBK untuk membawa Jepang unggul 1-0.

Keputusan Masanaga Kageyama memasang Takefusa Kubo dan Taisei Miyashiro sejak awal membuahkan hasil di menit ke-70. Mereka menjadi pengunci kemenangan Jepang. Kubo-Miyashiro menjadi dua pemain Jepang yang paling banyak melakukan kombinasi operan, lima kali, dalam data yang dilansir oleh situs AFC.

Umpan Kubo dari sisi kiri pertahanan Indonesia, yang diisi oleh Firza Andika, sukses diselesaikan oleh Miyashiro dengan tendangan terarah dari jarak dekat.

(Grafis serangan Jepang saat melawan Indonesia)(Grafis serangan Jepang saat melawan Indonesia) Foto: Screenshot


Sisi kiri pertahanan Indonesia menjadi incaran serangan Jepang. Asnawi memang tampil prima di sisi kanan, dengan intersep yang lebih banyak dibandingkan Firza.

Ada empat intersep yang dilakukan pemain PSM Makassar itu. Sementara Firza cuma melakukan sekali intersep. Meski demikian, pertahanan Indonesia sudah tampil cukup bagus hingga tak kebobolan lebih dari dua gol.


(Statistik Asnawi dan Firza)(Statistik Asnawi dan Firza) Foto: Screenshot


Dengan performa yang ditunjukkan saat melawan Indonesia, Jepang memang menunjukkan diri ada di level yang berbeda dibandingkan negara di Asia Tenggara. Di fase grup, Thailand mereka kandaskan 3-1. Tim Negeri Matahari terbit membuktikan diri pantas untuk berlaga di Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Polandia tahun depan.


Simak Juga 'Langkah Indonesia ke Piala Dunia U-20 Terhenti':

[Gambas:Video 20detik]


(cas/fem)

Hide Ads