City menang tipis 1-0 saat bertandang ke Wembley, Selasa (30/10/2018) dinihari WIB. Satu-satunya gol di laga ini diciptakan oleh Riyad Mahrez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi lapangan diyakini memengaruhi, di mana bola banyak memantul-mantul karena tipisnya rumput. Guardiola turut mengeluhkan kondisi lapangan ini, yang membuat pertandingan berjalan lebih rumit.
Hal lain yang disoroti Guardiola adalah terkait penyelesaian akhir timnya. City punya 13 percobaan dengan enam di antaranya mengarah ke gawang, tapi cuma berhasil buat satu gol.
Seharusnya City minimal bisa mencetak satu gol lain, ketika David Silva yang berada di depan gawang memilih tak mencocor bola hasil umpan Bernardo Silva di menit ke-55. Dia mengoper ke Raheem Sterling yang pada akhirnya tendangannya diblok pemain lawan.
Namun demikian, tiga poin yang berhasil dibawa pulang cukup melegakan untuk Guardiola.
"Saya sangat khawatir di 15 menit terakhir. Erik Lamela punya kans bagus dan kami melewatkan banyak peluang. Tapi Anda tak bisa berekspektasi mencetak banyak gol melawan Spurs," ujar Guardiola di situs resmi klub.
"Terkadang, kita membuat kesalahan. Kami melewatkan sejumlah gol dan membiarkan mereka membalikkan situasi dan mereka sangatlah bagus. Kami melawan salah satu tim paling menuntut fisik yang pernah saya hadapi. Mereka punya fisik luar biasa dan di lapangan seperti ini, laga sangat rumit."
Baca juga: Salah Biasanya Makin Panas di Musim Dingin |
"Empat bek tampil cukup bagus, terutama para bek tengah. Di 15, 20 menit di babak kedua, seharusnya sudah bisa game over. Itu jadi sebuah masalah. Di ajang besar dan penting, seperti Liga Champions, kalau kami tak efisien, cepat atau lambat, kami takkan menang."
"Tapi rasanya memuaskan bisa menang. Setiap kali Anda menghadapi para kandidat juara, terutama tandang ke Tottenham dan menang, ada kepuasan besar. Saya memberikan pujian untuk tim, terutama dengan kondisi yang dihadapi kedua tim. Tottenham adalah tim dengan kualitas sangat tinggi," tandasnya. (raw/yna)