Gagal ke Final, Timnas Futsal Indonesia Memang Kalah Segalanya

Gagal ke Final, Timnas Futsal Indonesia Memang Kalah Segalanya

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 09 Nov 2018 21:47 WIB
Foto: hendra Nurdiansyah/Antara
Yogyakarta - Timnas futsal Indonesia dikalahkan Thailand 2-3 di semifinal AFF Futsal Championship 2018. Pelatih Skuat Garuda, Kensuke Takahashi, mengakui tim kalah segalanya.

Indonesia langsung tertinggal 0-2 pada babak pertama dalam pertandingan di GOR UNY Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Gawang Indonesia dibobol Apiwat Chaemcharoen pada menit 6 dan 12.

Indonesia baru dapat menyamakan kedudukan di babak kedua lewat Andri Kustiawan. Tapi, Thailand menambah keunggulan lewat Keattiyot Chalaemkhet di injury time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




kendati kecewa dengan kekalahan itu, Kensuke mengakui Thailand lenih unggul segala-galanya. Dia juga mengapresiasi hasil kerja keras timnya.

"Pertama saya mengapresiasi upaya kerja keras pemain karena menurut saya pertandingan tadi sangat keras terutama untuk taktik dan fisik," kata Kensuke, usai laga.

"Di babak pertama kami terlalu menghormati lawan, seperti saat menghadapi Malaysia. Memang butuh kesolidan dan pengalaman dalam mengatasinya. Walau kondisinya begitu, para pemain mampu mengembalikan kedudukan. Tapi, tentu saja ini akan menjadi sarana perbaikan," ujar Kensuke.

Thailand merupakan juara bertahan AFF Futsal Championship dalam 13 edisi dari 14 kali penyelenggaraan. Indonesia pernah menjadi juara AFF Futsal 2010 itu pun saat Thailand absen.

Kensuke berharap Indonesia lebih serius dalam menggeber persiapan Timnas Futsal. pelatnas jangka panjang bisa menjadi solusi.

"Bagaimana ke depan kita bisa menumpuk detail. Jadi tidak hanya bagaimana kita melakukan TC selama bulan, dan selesai di situ, bukan seperti itu. Tetapi sesuatu yang harus kita hubungkan dan terus ditumpuk," kata Kensuke menyoal hal yang bisa dilakukan minimal menyamai skill permainan Thailand

"Jadi tidak hanya bisa dengan pengalaman tapi bagaimana kita defense saat dengan lawan, bagaimana saat kita bertemu lawan, hanya bisa dengan pengalaman. Jadi ini masalah bagaimana taktik memori, bagaimana terus menyusunnya, sehingga nanti bisa menghasilkan," katanya.




(mcy/fem)

Hide Ads