UEFA Bisa Buka Lagi Kasus Pelanggaran FFP Manchester City

UEFA Bisa Buka Lagi Kasus Pelanggaran FFP Manchester City

Putra Rusdi Kurniawan - Sepakbola
Selasa, 13 Nov 2018 17:57 WIB
UEFA akan membuka lagi kasus pelanggaran Financial Fair Play oleh Manchester City (REUTERS/Darren Staples)
Jakarta - UEFA dikabarkan akan kembali membuka kasus pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan Manchester City pada 2014.

Publik sepakbola digegerkan dengan laporan dari media Jerman, Der Spiegel yang membongkar beberapa rahasia klub besar dalam sebuah laporan bernama Football Leaks.

Salah satu hal yang dibongkar dari Football Leaks adalah kesepakatan yang dijalin oleh Manchester City dan pihak UEFA agar klub berjuluk The Citizens itu tak terkena sanksi Financial Fair Play selama empat tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sejak Financial Fair Play diberlakukan UEFA pada tahun 2011, Manchester City sempat melanggar peraturan tersebut dan dijatuhi hukuma pada tahun 2014.

Hukuman yang dijatuhkan UEFA kepada Manchester City yaitu denda 49 juta pounds, pembatasan jumlah skuat di kompetisi Eropa selama dua tahun, dan pembatasan transfer serta jumlah gaji pemain.

Namun kecurigaan kemudian muncul karena setelah sanksi tersebut Manchester City tetap saja berbelanja pemain dengan nilai transfer dan gaji yang fantastis.

Manchester City menjadi salah satu tim yang tim yang seperti memiliki dana yang tak terbatas usai diakusisi oleh investor dari Timur Tengah. Laporan Football Leaks ini jelas seperti menjadi titik terang dari kecurigaan yang kepada aktivitas transfer The Citizens.

Kubu Manchester City membantah temuan Der Speigel tersebut dan mengatakan bahwa media Jerman tersebut sengaja untuk menjatuhkan reputasi klub.

Sementara pihak UEFA menanggapinya dengan mengungkapkan siap melakukan penyelidikan ulang jika hal laporan Football Leaks benar adanya.

"UEFA melakukan pemeriksaan kepada semua tim di Eropa terkait Financial Fair Play (FPP) setiap tiga tahun sekali," ungkap pihak UEFA dilansir dari SkySport.

"Ini termasuk penilaian menyeluruh atas posisi keuangan klub berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh klub (berdasarkan laporan keuangan yang diaudit secara independen), serta sejumlah pemeriksaan kepatuhan dan analisis yang dilakukan oleh UEFA (termasuk audit eksternal).

"Jika ada informasi baru terungkap yang mungkin menjadi materi pemeriksaan, UEFA akan menggunakannya untuk mencari penjelasan, klarifikasi atau bantahan dari klub yang bersangkutan."
(din/nds)

Hide Ads