Madrid memecat Julen Lopetegui dan menunjuk Santiago Solari sebagai pelatih. Solari sempat berstatus interim, sebelum akhirnya dipermanenkan pada Rabu (14/11/2018).
Bersama Solari, penampilan Madrid perlahan menanjak. Sejak ditangani eks pemain Madrid itu, Gareth Bale dkk belum terkalahkan di empat laga terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan oke itu seolah meneruskan kebiasaan Madrid, yang performanya biasanya langsung oke usai mengganti pelatihnya saat musim sedang berjalan. Hal itu sebagaimana dilansir Marca.
Tercatat, Madrid sudah 16 kali mengganti pelatihnya ketika musim kompetisi sedang berjalan. Dari jumlah itu, sebanyak delapan pelatih bisa langsung mempersembahkan gelar di musim pertamanya.
Yang pertama terjadi pada musim 1942/1943, ketika Juan Armet digantikan Ramon Encinas. Ketika itu, Encinas membawa Madrid ke final Copa del Rey.
Dari semua pelatih itu, yang tersukses bisa dibilang adalah Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis itu langsung membawa Madrid menjuarai Liga Champions di lima bulan pertamanya menjadi pelatih utama, lalu menambah dua gelar Liga Champions lagi pada dua musim berikutnya.
Total ia memberi tiga gelar Liga Champions, plus sempat memberi satu trofi La Liga pada musim 2016/2017. Di bawahnya, ada Vicente Del Bosque yang bisa menyumbang trofi Liga Europa dengan status interimnya.
Solari sejauh ini membawa Madrid meraih empat kemenangan beruntun, denga mencetak 15 gol dan baru kebobolan dua kali. Kira-kira, Solari bisa memberi gelar atau tidak di akhir musim? (yna/din)