Pada Maret 2019 mendatang PSSI harus mengirimkan Timnas U-22 untuk bertanding di kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Indonesia tergabung di Grup K bersama Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Vietnam menjadi tuan rumah buat kualifikasi di Grup K. Juara grup dan empat peringkat kedua terbaik berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2020 di Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, soal partisipasi Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-23 2020, termasuk Piala AFF U-22 2019, sampai SEA Games 2019, Indra meyakini Indonesia tidak kekurangan stok pemain.
Apalagi dalam skuat U-23 kemarin, ada beberapa pemain yang usianya masih masuk. Begitu pula di Timnas U-19 yang layak dikatrol ke Timnas U-22.
"Pemain U-19 yang waktu kita (Indonesia) disanksi FIFA, waktu pelatihnya Eduard Tjong itu, ada pemain kelahiran 1997 seperti Awan Setho, Dimas Drajad, Bagas Adi, masih bisa," kata pelatih timnas U-19 tersebut usai menghadiri peluncuran buku 'Turbulensi Sport di Indonesia' di media center Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Senayan, Kamis (15/11/2018).
"Lalu kami akan ambil pemain 1997, 1998, 1999 yang di U-19 sekarang. Paling banyak adalah pemain kelahiran 1998, makanya kami dari sekarang sudah menginventarisasi pemain di kompetisi U-19 yang kelahiran 1998 dan 1997 untuk Timnas U-22. Di timnas U-23 milik Luis Milla juga masih ada," dia menambahkan.
Di Timnas U-19, Indra mencontohkan, pemain seperti Egy Maulana Vikri rugi kalau tidak dipakai. Mereka kelahiran 1999, padahal regulasinya 1997.
"Jadi untuk Timnas U-22 nanti kita lihat potensi dari 1997 dan 1998 dari data di PSSI," kata Indra Sjafri. (mcy/rin)