Menuju Kualifikasi Piala Asia U-23, Indra Sjafri: Stok Pemain Melimpah

Menuju Kualifikasi Piala Asia U-23, Indra Sjafri: Stok Pemain Melimpah

Mercy Raya - Sepakbola
Kamis, 15 Nov 2018 22:51 WIB
Foto: 2018 Asian Football Confederation (AFC)
Jakarta - Indra Sjafri meyakini Indonesia tak akan kekurangan stok pemain di kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Masih ada pemain U-23 kemarin yang usianya cukup.

Pada Maret 2019 mendatang PSSI harus mengirimkan Timnas U-22 untuk bertanding di kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Indonesia tergabung di Grup K bersama Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Vietnam menjadi tuan rumah buat kualifikasi di Grup K. Juara grup dan empat peringkat kedua terbaik berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2020 di Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Piala Asia U-23 2020 dipakai untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Dari Asia, hanya dijatah empat negara oleh FIFA untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Satu jatah sudah pasti milik Jepang sebagai tuan rumah.


Nah, soal partisipasi Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-23 2020, termasuk Piala AFF U-22 2019, sampai SEA Games 2019, Indra meyakini Indonesia tidak kekurangan stok pemain.

Apalagi dalam skuat U-23 kemarin, ada beberapa pemain yang usianya masih masuk. Begitu pula di Timnas U-19 yang layak dikatrol ke Timnas U-22.

"Pemain U-19 yang waktu kita (Indonesia) disanksi FIFA, waktu pelatihnya Eduard Tjong itu, ada pemain kelahiran 1997 seperti Awan Setho, Dimas Drajad, Bagas Adi, masih bisa," kata pelatih timnas U-19 tersebut usai menghadiri peluncuran buku 'Turbulensi Sport di Indonesia' di media center Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Senayan, Kamis (15/11/2018).


"Lalu kami akan ambil pemain 1997, 1998, 1999 yang di U-19 sekarang. Paling banyak adalah pemain kelahiran 1998, makanya kami dari sekarang sudah menginventarisasi pemain di kompetisi U-19 yang kelahiran 1998 dan 1997 untuk Timnas U-22. Di timnas U-23 milik Luis Milla juga masih ada," dia menambahkan.

Di Timnas U-19, Indra mencontohkan, pemain seperti Egy Maulana Vikri rugi kalau tidak dipakai. Mereka kelahiran 1999, padahal regulasinya 1997.

"Jadi untuk Timnas U-22 nanti kita lihat potensi dari 1997 dan 1998 dari data di PSSI," kata Indra Sjafri. (mcy/rin)

Hide Ads