Indonesia tersingkir setelah Filipina menahan Thailand 1-1, Rabu (21/11/2018). Hasil itu membuat Thailand dan FIlipina mendulang tujuh poin di Grup B.
Indonesia punya satu laga tersisa melawan FIlipina. Andai menang pun, tim asuhan Bima Sakti cuma mengoleksi poin maksimal enam, takkan mampu mengejar sang rival. Indonesia pun kandas di fase grup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugur di fase grup membuat kutukan Indonesia di Piala AFF seolah berlanjut. Kutukan Indonesia itu terkait laju mereka saat tersingkir, dibandingkan dengan penampilan pada edisi sebelumnya.
Jika di edisi sebelumnya Indonesia sukses melesat, setidaknya sampai runner up, maka di Piala AFF selanjutnya Indonesia dipastikan tampil buruk. Sudah empat kali 'kutukan' itu dialami Indonesia sejak 2004.
Pertama pada 2007. Setelah menjadi runner-up di Piala AFF 2004, Indonesia kandas di fase grup Piala AFF 2007. Kemudian pada 2012, setelah menjadi runner up di Piala AFF 2010, dua tahun berselang, Indonesia juga kandas di fase grup.
Pada 2014, pengecualian terjadi. Indonesia ketika itu juga langsung gugur di fase grup. Untuk pertama kalinya Indonesia kandas berturut-turut di fase grup.
Kemudian pada 2018. Dua tahun lalu, Indonesia menjadi runner up di Piala AFF 2016. Namun lagi-lagi Indonesia langsung kandas di fase grup.
So, dua tahun berselang, bisakah Indonesia melesat di Piala AFF 2020?
Baca juga: Dear PSSI, Bukan Timnas yang Dibenci tapi... |
Saksikan juga video 'Gantikan Luis Milla, Bima Sakti Tangani Timnas Indonesia':
(yna/fem)