Mourinho dalam sorotan menyusul laju tersendat MU musim ini. Dari 12 pekan yang telah berlalu, 'Setan Merah' tercecer di posisi delapan klasemen dengan 20 poin, tertinggal 12 poin dari Manchester City di puncak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Romelu Lukaku dkk mencetak 20 gol dan kebobolan 21 kali. Fakta bahwa MU kesulitan mencetak gol bikin Mourinho disebut kurang cocok menangani MU, yang pernah dikenal sebagai tim ofensif semasa dilatih Sir Alex Ferguson.
Tapi mantan anak asuh Mourinho, Didier Drogba, melihat isu ini cuma soal sudut pandang saja. Mourinho menghadapi tekanan yang besar dan intens karena masa lalu sukses MU bersama Sir Alex. Perbandingan-perbandingan itu pula yang membuat sejumlah manajer sebelum Mourinho tak tahan lama.
Baca juga: Didier Drogba Gantung Sepatu |
"Saya rasa kalau Anda menempatkannya di Manchester City, dia bakal sudah memenangi liga dua kali, mungkin dua atau tiga kali. Anda dikritik karena Anda menetapkan standar menang, menang, dan menang, dan sekarang Anda tak lagi menang atau mendapatkan hasil yang sama," ujar Drogba kepada Daily Mirror dilansir FourFourTwo.
"Dia masih di sana. Anda cuma harus lihat ke semua manajer yang ada di Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Menjadi manajer setelah Sir Alex Ferguson itu tidak mudah dan finansial mereka dulu tak sama dengan sekarang ini."
Baca juga: Gaya Melatihmu Sudah Usang, Mourinho |
"Orang-orang hanya memerhatikan ke yang terbaik dan dia adalah salah satu yang terbaik dan itu sebabnya dia mendapatkan semua kritik ini. Saya rasa dia mengambil tantangan ini, karena ini tantangan yang besar dan kalau orang-orang mengkritik Anda, bagaimana Anda bisa menikmati pekerjaannya."
"Itu berat. Bagaimanapun dia manusia biasa. Dia mencoba mengubah pendekatannya dan itulah yang manajer terbaik lakukan dan ketika segala sesuatunya tak berhasil, Anda mencoba mengubahnya," tandasnya.
Ini merupakan musim ketiga Mourinho di MU, dengan hasil terbaik di liga adalah jadi runner-up. Dalam periode ini, Mourinho membawa MU meraih gelar Piala Liga Inggris dan Liga Europa.
Mourinho sendiri terakhir kali merasakan titel Premier League pada 2014/2015 silam, kala masih menangani Chelsea. (raw/rin)