Meski belum terkalahkan di Premier League dan menempel ketat Manchester City, Liverpool belum memperlihatkan performa garangnya seperti musim lalu, khususnya di lini depan. Baru Mohamed Salah yang rajin mencetak gol dengan total sembilan gol di seluruh kompetisi.
Sementara, Sadio Mane dan Firmino masih angin-anginan. Mane terbilang lumayan karena sudah bikin tujuh gol di seluruh kompetisi dan Firmino boleh dikatakan mendapat rapor paling merah.
Baca juga: Kemenangan di Watford, Rekor Start Liverpool |
Baru lima gol dibuatnya dan dia sempat puasa gol di Premier League selama enam pekan beruntun sebelum menjebol jala Waftord akhir pekan kemarin. Publik pun sempat mempertanyakan keputusan Klopp yang terus memainkan Firmino meski ada Daniel Sturridge yang punya rasio gol lebih baik musim ini.
Apalagi Firmino musim lalu punya 27 gol dan 17 assist yang membuat ekspektasi publik makin besar untuknya musim. Meski Firmino masih seret gol, Klopp ternyata tak khawatir dengan itu. Loh, kenapa?
"Semua itu tergantung Anda melihatnya dari sisi mana, apa yang Anda harapkan, perbandingannya seperti apa," ujar Klopp di FourFourTwo.
"Di laga lawan Fulham, 20 pelatih asal Jerman ada di stadion. Saya tidak tahu kenapa ada kritik itu, tapi ketika saya melihat mereka dan kami minum-minum bersama, mereka bilang, 'Bobby Firmino! Luar biasa!," sambungnya.
Meski menempati posisi nomor sembilan, tugas Firmino memang bukan sekadar bikin gol. Dalam formasi Klopp, Firmino-lah pusat permainan karena dia bisa memberikan andil dalam hal assist atau minimal membuka ruang untuk rekan-rekannya.
Ketajaman Salah yang bikin 44 gol musim lalu tak lepas dari peran Firmino yang kerap jadi pembuka jalan. Statistik mencatat Firmino adalah pemain Liverpool paling banyak terlibat gol di era Klopp.
"Hanya karena dia melakukan hal-hal kecil, dia sangat bekerja keras, dia ada di mana-mana, dia baru bikin enam gol tapi dia membuka 5.000 peluang untuk pemain lain," paparnya.
"Ini hanya soal sudut pandang Anda. Dia tidak pernah datang kepada saya dan bilang, 'Hanya karena orang bilang saya tidak bisa bikin gol, bisakah saya dikembalikan ke posisi semula?."
"Dia melakukan tugasnya dengan baik - itulah yang membuat dia luar biasa di tim ini. Saya sangat puas dengannya. Ini hanya soal apa yang kami bisa lakukan dalam momen yang tepat - kami harus menemukan sistem yang bisa mengeluarkan kualitas kami di lapangan, dan kami melakukannya di hari Sabtu kemarin," tutupnya.