Persita datang ke Stadion H. Agus Salim, Rabu (28/11) sore WIB, dengan modal keunggulan 1-0 di leg pertama. Pendekar Cisadane butuh hasil imbang untuk melangkah ke final sekaligus merebut tiket promosi ke Liga 1.
Aura positif sempat mengarah ke Persita di menit ke-30. Persita unggul 1-0 lewat gol Ryan Kurnia. Artinya, Semen Padang butuh melesakkan tiga gol untuk bisa membalikkan keadaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Semen Padang Promosi ke Liga 1 2019 |
Situasi itu ternyata bisa dibalikkan oleh Kabau Sirah. Tiga gol bersarang ke gawang Persita lewat Riski Novriansyah, Afriansyah, dan Irsyad Maulana.
Pelih Wiganda Saputra menjelaskan penyebab kekalahan timnya. Dia beranggapan para pemain terlalu panik.
"Pertandingan tadi sangat mengecewakan sekali. Kami memang berhasil unggul duluan, tapi anak-anak terlalu panik. Sangat mengecewakan sekali," kata Wiganda kepada wartawan usai pertandingan.
"Tadi banyak momen, tapi anak-anak terlalu panik. Terlalu buru-buru. Tapi ini juga mungkin faktor tuan rumah yang terlalu euforia penontonnya," sambungnya.
Kekecewaan juga disampaikan Sirfi Arfani, salah satu pemain depan Persita. Ia mengkritik wasit yang memberikan penalti untuk Semen Padang.
"Saya kecewa wasit memberikan penalti. Tapi apapun itu, kami fokus untuk merebut posisi ketiga agar bisa lolos ke Liga 1," kata Sirfi.
(ran/ran)