Liverpool yang finis posisi keempat musim lalu mencetak 84 gol, terbanyak kedua setelah Manchester City yang punya 106 gol. Pemain depannya, Mohamed Salah, bikin 32 gol yang membuatnya jadi top skorer Premier League.
Performa itulah yang diharapkan jadi modal untuk Liverpool bersaing dengan City musim ini. Di pekan pertama tampak menjanjikan ketika Liverpool menang 4-0 atas West Ham United.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Head to Head Liverpool dengan Everton |
Baru Salah yang bisa bikin tujuh gol dan Sadio Mane dengan enam gol, sementara Firmino justru kesulitan dengan baru bikin tiga gol. Performa lini depan itu pun disorot ketika Liverpool kalah dari Paris St-Germain di Liga Champions lalu.
Ketajaman yang jadi modal menuju final Liga Champions musim lalu tak terlihat dan membuat mereka kini dalam ancaman tersingkir lebih cepat di fase grup.
"Ya, kita bisa katakan seperti itu secara spesifik. Tapi jujur saja, itu sedikit buat saya," ujar manajer Liverpool, Juergen Klopp, terkait lini depannya yang panas-dingin musim ini.
"Ketika segalanya tampil brilian dan kami mencetak banyak gol, Anda selalu menanyakan soal pertahanan dan bagaimana cara memperbaiknya bukan?," sambungnya seperti dikutip FourFourTwo.
Tapi, dengan berkurangnya ketajaman lini serang yang baru bikin 26 gol musim ini sementara City sudah bikin 40 gol dari 13 pekan, Liverpool begitu kokoh di lini belakang karena baru kebobolan lima gol. Adaptasi gaya main disebut jadi alasan mengapa Si Merah seperti saat ini.
"Kami memperbaiki itu dan selalu risiko pertama yang muncul dari itu adalah kreativitas dan aliran serangan sedikit terganggu. Itu sangat wajar."
"Jika ada yang berpikir soal itu dan melihatnya dengan jelas, maka itu logis saja."
"Kini, ketika kami seadng memperbaikinya, saya tidak bisa bilang kepada para pemain: 'Tapi kita tidak cukup tajam'. Itu gila. Kami masih mengembangkan itu dan itulah yang kami bisa lakukan," tutup Klopp.
Baca juga: PR Liverpool Saat Ini |