Sebagai juara Liga 1, Persija berhak tampil di Liga Champions Asia 2019. Langkah Macan Kemayoran relatif berat untuk menuju babak grup di ajang paling elite antarklub Asia itu.
Persija harus merangkak lewat dua kali babak preliminary dan satu kali babak playoff. Penampilan pertama dimulai dengan menghadapi klub Singapura, Home United, pada 5 Februari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sanggup meraih kemenangan lagi, Persija harus menjalani laga playoff dengan juara bertahan LCA, Kashima Antlers, pada 19 Februari 2018.
Apabila Persija mampu menyapu bersih pertandingan, Ismed Sofyan dkk akan melaju ke babak penyisihan untuk tergabung di Grup E bersama Gyeongnam FC (Korea Selatan) dan Johor Darul Ta'zim (Malaysia).
Baca juga: 10 Klub Liga 1 dengan Nilai Skuat Termahal |
Direktur Utama Persija, Gede Widiade, berangan-angan untuk membawa Persija melaju sejauh mungkin.
"Target kami di LCA itu lolos ke group stage. Insya Allah bisa ke fase grup," ujar Direktur Utama Persija, Gede Widiade, dalam acara dengan sponsor Specs, baru-baru ini.
Laga-laga Liga Champions Asia yang lebih dini ketimbang Liga 1 tak membuat Persija risau harus mengeluarkan uang kontrak ekstra kepada pemain. Manajemen Persija mengikat pemain bintang selama dua musim.
"Untuk liga masih agak panjang (mulainya), masih sekitar April 2019, tapi tidak kalah penting ada Liga Champions Asia pada Februari. Tapi, dengan kontrak pemain hampir 90 persen selama dua tahun, saya relatif tidak terlalu risau," ujar dia.
Pertandingan di babak preliminary dijalani dengan satu kali pertandingan. Dalam pertandingan itu berlaku extra time dilanjutkan penalti untuk menentukan pemenang. Babak grup Liga Champions Asia tinggal menyisakan delapan tempat yang diperebutkan 24 tim. Untuk Persija, andai tak berhasil melaju ke babak grup, akan bermain di Grup C AFC Cup.