Mourinho harus kehilangan pekerjaannya sebagai manajer MU setelah kekalahan 1-3 dari Liverpool akhir pekan lalu. Pihak manajemen klub tak lagi bisa menolerir kinerja pria asal Portugal itu yang terbilang mengecewakan sejak awal musim.
Meski demikian di satu sisi, pemecatan Mourinho dinilai tidak akan banyak mengubah kondisi klub karena masalah MU tidak hanya soal manajer tapi juga manajemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, apapun pro-kontra pemecatan Mourinho, keputusan yang dibuat petinggi The Red Devils terbilang tepat mengingat harga saham MU melonjak drastis tak lama setelahnya.
Dilansir Reuters, saham Manchester United PLC (MANU.N) di New York Stock Exchange (NYSE) naik 5,78% pada perdagangan, Selasa (18/12/2018) kemarin atau tepat di hari pemecatan.
Saham MANU naik dari penutupan sebelumnya 17,3 dolar AS menjadi 18,3 dolar AS per lembar saham. Saham MANU bergerak mencapai level tertinggi di 18,3 dolar AS dan terendah di 17,57 dolar AS.
Baca juga: Mengintip Mewahnya Kamar Hotel Jose Mourinho |
Melonjaknya harga saham MU ini sejalan dengan pemecatan Mourinho yang dianggap bisa mengembalikan kondisi internal klub menjadi lebih baik, khususnya terkait harga saham. Setelah memecat Mourinho, MU baru saja menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer interim hingga akhir musim.
Baca juga: Resmi! Solskjaer Latih MU Sampai Akhir Musim |