Pernyataan pembelian saham PT Sriwijaya Optimis Mandiri itu disampaikan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Menurut Herman Deru, rencana pembelian saham setelah ada niat Muddai Madang untuk menjual saham mayoritas Laskar Wong Kito.
Bahkan, Herman Deru mengungkap saat ini hanya ada 2 pihak pemegang saham Sriwijaya FC, yakni Muddai Madang dan Pemprov Sumsel. Namun untuk saham mayoritas diatas 50 persen itu diketahui milik Muddai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mengembalikan keperkasaan klub Sriwijaya FC, mantan Bupati OKU Timur dua periode ini akan segera memanggil jajaran direksi PT SOM. Hal ini sebagai tindak lanjut rencana pelepasan saham dan keinginan Pemprov untuk memebeli saham mayoritas.
"Minimal 51 persen. Tinggal bagaimana nanti, cocok tidak hargaya, takeovernya. Kalau APBD kita mampu, kita ambil alih sebagian. Nanti baru kita anggarkan di ABT (anggaran belanja tambahan)," kata Herman Deru.
Diakui Herman Deru, meskipun saat ini pemprov memiliki saham Sriwijaya FC, dirinya tetap tak mau berkomentar dan mengintervensi banyak karena merasa tidak memiliki kekuatan untuk berbicara banyak dengan nilai saham yang kecil.
"Sekarang Pak Muddai sudah welcome. Seperti itu ya kita sambut baik. Artinya ada keinginan untuk membuka seluas-luasnya perbincangan. Kalau memang nantinya ada kesepakatan khusus dan pemprov harus jadi pemegang saham mayoritas, syaratnya gimana," kata dia.
Meski ada beberapa syarat yang nanti harus dipenuhi, Herman Deru mengaku siap. Pemprov akan memperjuangkan nasib agar bisa mengelola Sriwijaya FC dan keluar dari Liga 2 di musim depan.
"Kemarin itu masa sulit, jadi kalau ibarat gelas sudah retak, kita pegang retaknya nggak hilang, kita pegang pecah. Sudah, mending kita start dari awal, kita benahi ini, nanti pasti akan dipanggil direksinya," tutup Herman Deru.
Sebelumnya, Komisaris sekaligus Dirut PT SOM, Muddai Madang menyatakan akan menjual saham Sriwijaya FC jika ada yang berminat. Tidak tanggung-tanggung, seluruh saham milik Muddai rencannya akan dilepas jika ada harga yang cocok.