Simon diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Kamis (20/12/2018). Pelatih berkebangsaan Skotlandia itu dikontrak sampai 2020. Simon meninggalkan Bhayangkara FC untuk menerima pinangan tim Merah Putih.
Simon bukanlah sosok asing di dunia sepakbola Indonesia. Ia pernah melatih beberap klub seperti Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya, dan terakhir Bhayangkara FC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub terakhir bahkan ia antar menjadi juara Liga 1 2017. Padahal, itu musim pertama Simon menukangi tim milik Kepolisian Republik Indonesia tersebut.
Selain klub Indonesia, Simon juga pernah menukangi Timnas Filipina. Pada 2010, ia membawa The Azkals sampai ke semifinal Piala AFF, namun langkahnya dihentikan Indonesia.
Direktur Teknik PSSI Danurwindo menjelaskan, PSSI punya pertimbangan mengapa mengontrak Simon. Rekam jejak pelatih berusia 41 tahun itu dinilai punya kemampuan yang cukup untuk memimpin tim Garuda.
"Simon itu, kalau kami tunjuk pelatih, kan harus lihat track recordnya. Artinya track recordnya dia pernah membawa Filipina masuk ke empat besar AFF (2010)," ucap Danurwindo saat dihubungi detikSport.
"Kemudian waktu di Bhayangkara FC. Tim Bhayangkara FC sebagai pendatang baru, dia bisa bawa jadi juara [Liga 1 2017] itu kan artinya prestasinya luar biasa. Artinya ini bukan kebetulan, tapi dia punya kemampuan."
"Kemudian juga mayoritas banyak pemain lokal, artinya peman-pemain Indonesia dia sudah kenal karakteristiknya, cara bermainnya, dia sudah mengenal. Jadi tak perlu adaptasi lagi, dan dia sudah mengenal hampir sebagian pemain di timnas, karena pernah jadi lawan dia di Liga 1," jelas Danur.
Baca juga: McMenemy Dikontrak PSSI Hingga 2020 |