Sarri baru musim ini melatih di Premier League setelah dikontrak oleh Chelsea. Tak cuma harus beradaptasi dengan gaya sepakbola dan bahasa, Sarri juga harus memaklumi jadwal padat di akhir tahun.
Di saat sebagian besar liga melakoni libur akhir tahun, bahkan Bundesliga rehat selama sebulan, Premier League justru lebih menggeliat di akhir tahun khususnya periode natal hingga tahun baru. Ada sekitar 4-5 pertandingan harus dijalani dalam rentang kurang dari dua pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu tentu jadi pengalaman baru untuk Sarri meski bisa dikatakan tak baru-baru amat, mengingat Serie A musim lalu pun mulai memperkenalkan tradisi Boxing Day meski tak seintens Premier League. Untuk Sarri dan juga para pendatang, adaptasinya bisa saja berbeda-beda.
Namun, bagi Sarri, periode sibuk seperti ini justru menyenangkan untuknya karena dia bisa fokus dengan sepakbola yang juga jadi jalan hidupnya.
"Tidak (menikmati natal), saya lebih suka bermain bola. Saya beruntung -- karena di Serie B italia, kami bermain sebelum natal dan saya sangat menyukainya,. Di stadion-stadion Italia, atmosfernya luar biasa. Tidak mudah menemukan itu di Italia," ujar Sarri seperti dikutip ESPN.
Periode sibuk Chelsea dimulai malam ini saat mereka menjamu Leicester City di Stamford sebelum melawat ke Watford pada Boxing Day. Setelahnya ada Crystal Palace dan Southampton yang harus dihadapi.
"Tidak ada libur natal untuk kami," sambungnya.
Baca juga: Bisakah Si Biru Mengejar Si Merah? |
"Kami harus bermain setiap tiga hari: 19 Desember, 22, 26, 30, lalu 2, 5, 8/9 Januari. Jadi tidak ada libur natal untuk kami. Semuanya tergantung laga. Jika pertandingan malam, kami bisa bersantai di rumah sebelumnya. Jika laga jam 3 sore atau 1 siang, biasanya kami pergi ke hotel," demikian Sarri.
(mrp/mrp)