Nama Mbah Putih dalam isu match fixing mulai beredar luas saat disebut-sebut dalam acara Mata Najwa di Trans7, Rabu (19/12/2018) lalu. Kala itu Najwa mengonfirmasi namanya ke Manajer Persibara Banjarnergara Lasmi Indrayani, apakah Mbah Putih ini merupakan anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sosok lain yang juga meminta uang adalah Ketua Asprov Jawa Tengah Johar Lin Eng, dengan besaran Rp25 juta. Johar yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI hari ini ditahan dan telah ditetapkan tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.
Mbah Putih menyangkal dirinya ikut bermain dalam pengaturan skor. Namun dirinya siap memenuhi panggilan kepolisian, dalam hal ini Satgas Anti Mafia Bola, jika keterangannya dibutuhkan.
"Kalau saya nggak mungkin (terlibat), ini sudah saya sampaikan ke teman-teman," kata Mbah Putih saat ditemui wartawan di kediamannya di Yogyakarta, Kamis (27/12/2018).
"Tapi saya akan proaktif kalau memang pihak berwajib memanggil, pasti saya akan proaktif untuk menghadiri surat undangan dari pihak yang berwajib. Apapun yang nanti saya sampaikan insya Allah nanti akan sama dengan fakta yang ada di lapangan," ujarnya.
Sampai saat ini, dia mengaku belum menerima panggilan apapun dari kepolisian. Dia berjanji takkan mangkir dan jujur seandainya dipanggil.
"Sampai saat ini saya belum ada, saya sampai sekarang belum. Kalau memang ada undangan saya pasti pro aktif, saya tidak akan mangkir, biar proses ini cepat selesai semuanya," ujarnya.
"Nanti pertanyaan dari pihak berwajib akan saya jawab dengan fakta yang ada, insya Allah sejujur-jujurnya saya akan menyampaikan," imbuhnya. (raw/yna)