Koulibaly mendapatkan pelecehan rasial di Giuseppe Meazza, Kamis (27/12/2018) dinihari WIB, kala Napoli bertandang ke markas Inter Milan. Dia mendapatkan serangan verbal dari suporter Inter, sebagian besar dari tribune ultras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koulibaly sendiri pada akhirnya kehilangan kesabaran. Dia mendapatkan kartu kuning kedua usai bertepuk tangan ke arah wasit, menyusul kartu kuning yang didapatkannya dari pelanggaran.
Pelatih Napoli Carlo Ancelotti menyayangkan minimnya pengertian terhadap situasi ini. Dia kecewa tiga kali permintaan Napoli untuk menghentikan pertandingan tak dipenuhi.
Kekecewaan Ancelotti didukung oleh mantan anak asuhnya yang kini melatih Milan, Gattuso.
"Saya sepakat dengan apa yang Carlo Ancelotti katakan. Tentunya kami bukan satu-satunya negara yang mengalami hal ini, lihat saja ke Inggris di mana ada peradaban olahraga yang besar," ujarnya kepada Milan TV.
"Saya rasa sudah tiba waktunya untuk sepakbola berhenti, untuk pertandingan berhenti. Kami perlu lebih baik lagi, ini sudah hampir 2019. Terlalu sering di sini Anda menemukan empat orang bodoh memulai nyanyian semacam itu."
"Saya tak merasa Italia itu negara yang rasialis, karena ada banyak imigran di sini. Benar kalau laga harus dihentikan," imbuh mantan gelandang ini seperti dilansir Football Italia.
Simak Juga 'Sterling Kena Ejekan Rasial Fans Chelsea, Klopp Beri Dukungan':