Fabinho adalah salah satu pembelian Liverpool di musim panas lalu dengan banderol 40 juta pound sterling. Kedatangan Fabinho dianggap melengkapi puzzle di tim asal Merseyside itu mengingat posisinya sebagai gelandang bertahan.
Setelah melewati dua-tiga bulan awal musim yang kurang menyenangkan, karena cuma jadi pelapis dan bahkan jarang diturunkan, Fabinho perlahan mampu menyatu dengan tim. Begitu klop dengan taktik Juergen Klopp, posisi Fabinho nyaris tak tergantikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Fabinho di Liverpool tak hanya jadi gelandang bertahan. Kemampuannya yang serba bisa itu membuat Fabinho mau tak mau harus turun sebagai bek tengah dalam dua partai terakhirnya menyusul krisis pemain di posisi itu.
Liverpool hanya punya satu bek tengah fit, Virgil van Dijk, setelah cederanya Dejan Lovren saat kalah 1-2 dari Wolverhampton di babak ketiga Piala FA. Laga itu adalah debut Fabinho di posisi itu yang berlanjut saat menyambangi markas Brighton & Holve Albion di pekan ke-22, Sabtu (12/1/2019) malam WIB.
Berduet dengan Van Dijk, Fabinho sukses menjaga gawang Alisson Becker tetap bersih dari gol dan Liverpool pun menang 1-0. Main di posisi itu, Fabinho sukses memenangi empat duel udara, tiga di antaranya saat bertahan. Lalu, dia membuat 125 sentuhan dengan bola, terbanyak ketiga di antara pemain Liverpool dan paling banyak membuat sapuan, yakni lima.
"Fabinho itu pemain brilian. Memiliki pemain bagus di posisi itu ketika Anda menguasai bola itu sangat hebat," ujar Klopp seperti dikutip Liverpool Echo.
"Memang sih tidak ada serangan bertubi-tubi kepada kami, kami nyaris menguasai bola sepanjang laga," sambungnya.
"Tapi Brighton memainkan bola-bola panjang ke arah Glenn Murray, seperti saat mengincar Joe Gomez di kandang kami - tapi dia mampu mengatasi situasi itu dengan baik."
Bek tengah memang jarang dilakoni oleh Fabinho. Sebab saat masih berseragam Real Madrid, Fabinho awalnya berposisi bek kanan sebelum bertransformasi jadi gelandang bertahan di AS Monaco. Belakangan, Fabinho kembali ke posisi alamiahnya saat memperkuat timnas Brasil karena Dani Alves cedera.
"Dia punya naluri bertahan dan bisa bermain di berbagai posisi," demikian dia.
(mrp/yna)