Salah Satu Pencapaian Terbaik Mourinho: MU Finis Kedua di Liga Inggris 2017/18

Salah Satu Pencapaian Terbaik Mourinho: MU Finis Kedua di Liga Inggris 2017/18

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 18 Jan 2019 00:34 WIB
Jose Mourinho menganggap MU finis runner-up di 2017/18 sebagai salah satu pencapaian terbaiknya. Foto: Getty Images
London - Karier Jose Mourinho dipenuhi gelar juara. Namun, Mourinho menganggap finis kedua Manchester United dua musim lalu adalah salah satu pencapaian terbaiknya.

Pelatih Portugal itu sudah berkarier hampir dua dekade. Mengawali dari Benfica, Mourinho kemudian naik kelas dengan menangani tim-tim top Eropa seperti Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan terakhir MU.

Sebanyak 25 gelar juara telah dikoleksi Mourinho. Pelatih berusia 55 tahun itu tidak pernah gagal meraih gelar juara liga di mana dia melatih (Porto, Chelsea, Inter, Madrid). Dia juga menjadi salah satu dari sedikit pelatih yang bisa memenangi gelar juara Liga Champions bersama klub yang berbeda (Porto dan Inter).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akan tetapi, pencapaian Mourinho bersama MU kurang mentereng di antara klub-klub dia sebelumnya. Selama 2,5 tahun membesut Setan Merah, Mourinho memberi tiga gelar juara; Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa.

MU menjadi satu-satunya klub papan atas Eropa yang gagal dibawa Mourinho memenangi liga, di mana posisi terbaiknya adalah finis runner-up pada 2017/18. Sementara itu, periode Mourinho di Old Trafford lebih banyak disorot karena ruang ganti yang kurang harmonis sebelum akhirnya dipecat pada Desember 2018.

Saat ini Mourinho masih beristirahat melatih dengan menerima pekerjaan sebagai komentator di BeIN Sports. Mourinho mengindikasikan, adanya tantangan besar yang dilakoni selama memanajeri David de Gea cs.


"Saya menganggap salah satu pekerjaan terbaik dalam karier saya adalah finis kedua dengan Manchester United di Premier League. Anda bilang 'orang ini gila ya, dia sudah memenangi 25 titel juara dan dia bilang bahwa posisi kedua adalah salah satu pencapaian terbaik dia'.

"Saya akan terus mengatakannya karena orang-orang tidak tahu apa yang terjadi di belakang layar dan kadang-kadang di sini kita menganalisis banyak hal dengan perspektif yang berbeda," sambung dia.

"Dan juga alasan mengapa saya berada di sini (menjadi komentator) dan saya akan menerimanya di periode berikutnya, di mana saya seharusnya belum bekerja lagi, juga untuk mengetahui sepakbola baru dengan lebih baik dan mengetahui sepakbola baru juga untuk memahami apa yang ada di belakang kamera," Mourinho menambahkan. (rin/raw)

Hide Ads