Vigit telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus match fixing. Usai dilakukan pemeriksaan, pria asal Sidoarjo itu mengakui pernah memberikan sejumlah uang kepada Komite Wasit PSSI agar timnya bisa menang. Tiga klub yang dia bantu adalah PSS Sleman, Kalteng Putra dan PSMP Mojokerto.
Vigit menyebut PSSI menerima uang Rp 25 juta setiap ingin mengamankan pertandingan. Uang itu diberikan langsung kepada anggota Komite Wasit, Nasrul Kuto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko tak mau berkomentar panjang tentang pernyataan Vigit. Dia juga tak mau menegaskan nasib Kalteng Putra dan PSS Sleman.
"Saya kira PSSI seperti yang saya sampaikan di awal sangat support dan menghormati seluruh upaya kepolisian. Melalui satgas ini agar kami semua bersinergi dan memastikan sepakbola yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Joko usai diperiksa oleh Satgas.
Satgas hingga saat ini terus menelusuri kasus pengaturan skor yang terjadi di sepakbola Indonesia. Tak menutup kemungkinan akan ada lagi tersangka bahkan dari pengurus PSSI.
(ads/fem)