Roma sempat memimpin 3-0 saat melawat ke Atleti Azzurri d'Italia, Minggu (27/1/2019) malam WIB. Dua gol Edin Dzeko di menit ketiga dan 33, plus dari Stephan El Shaarawy di menit ke-40, menempatkan mereka di posisi nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak kedua, Roma malah kehilangan arah. Gol dari Rafael Toloi dan Duvan Zapata memaksa mereka puas pulang dengan satu poin.
Kontrasnya penampilan Roma di babak pertama dan kedua bisa dilihat dari catatan tembakan mereka. Setelah melepaskan delapan percobaan di mana lima tepat target di paruh pertama, Roma sama sekali tak mencatatkan tembakan di paruh kedua laga!
Sementara tuan rumah meningkatkan intensitas serangan di 45 menit kedua. Atalanta melepas 11 tembakan di mana tiga mengarah ke gawang di babak ini, dengan total percobaan di laga ini mencapai 23 kali dan lima yang on target.
"Tim ini membuat keputusan-keputusan tepat dan mengambil pendekatan benar di babak pertama, menyadari Atalanta akan menyerang dengan banyak pemain dan meninggalkan celah-celah," ungkap Di Francesco kepada Sky Sport Italia.
"Satu-satunya masalah adalah, ini bukanlah pertama kalinya terjadi ke kami. Absurd saja melihat sebuah tim dengan pemain yang sama, menunjukkan performa yang berbeda dari satu babak dengan babak berikutnya."
"Jelas kekurangan mental dari tim ini masih sangat terlihat dan kami punya banyak tugas psikologis untuk dikerjakan. Anda tak bisa membuang keunggulan 3-0 seperti ini dan bahkan kami beruntung bisa mendapatkan hasil imbang," imbuhnya dilansir Football Italia.
Baca juga: Pertahanan Sempurna Milan Bikin Napoli Mejan |
Di Francesco menyebut para pemainnya terlalu mudah kehilangan bola di babak kedua, sehingga Atalanta nyaman menekan. Salah Roma sendiri sampai kehilangan keunggulan tiga gol.
"Tim menunjukkan kemampuan untuk menjaga tempo tinggi, memilih momentum yang pas dan mengoper bola ke belakang pertahanan lawan. Ketika Anda tak bisa menguasai bola dan terus melepaskannya, seperti yang kami lakukan di babak kedua, Atalanta bisa membunuh Anda," sambungnya.
"Dan mereka melakukan itu. Kredit untuk Atalanta, tapi juga kami sendiri yang salah atas hilangnya keunggulan 3-0. Yang bikin saya gila adalah kurangnya konsistensi dari tim ini, bahkan di satu laga yang sama," tandas Di Francesco. (raw/nds)